Mata uang safe haven yen Jepang dan dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena investor mencari perlindungan dalam mata uang tersebut setelah angka ekonomi global yang mengerikan.

Yen melonjak ke tertinggi tujuh pekan terhadap dolar dan ke tertinggi tiga setengah pekan terhadap euro. Dolar, sementara itu, naik ke level tertinggi dalam lebih dari seminggu terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya.

Data manufaktur di zona euro dan Inggris melukiskan gambaran suram, merusak mata uang tunggal Eropa dan sterling.

Data penggajian (payroll) swasta AS juga menunjukkan rekor lebih dari 20 juta pekerjaan hilang pada April berdasarkan Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP, tetapi dolar mempertahankan kenaikannya.

"(Mata uang) safe-haven kemungkinan akan mempertahankan posisi teratas karena banyak penyokong untuk dampak data pekerjaan akhir pekan ini," kata Joe Manimbo, analis pasar senior, di Western Union Business Solutions di Washington.

Laporan ADP menetapkan panggung untuk laporan penggajina non-pertanian pada Jumat (8/5), dengan perkiraan konsensus 22 juta pekerjaan dan tingkat pengangguran 16 persen, menurut jajak pendapat Reuters.

"Saran kami: bersiaplah untuk yang terburuk, karena kami mungkin akan melihat sejauh ini penurunan bulanan terbesar dalam rekor penggajian," kata kepala ekonom Payden & Rygel, Jeffrey Cleveland.

“Tidak seperti 2008, atau 1930-an dalam hal ini, ketika sebagian besar kehilangan pekerjaan adalah permanen, membutuhkan proses yang lambat dan menyakitkan untuk merealokasi tenaga kerja ke bidang-bidang baru, jika kenaikan pengangguran baru-baru ini bersifat sementara, ada kemungkinan ekonomi akan pulih lebih cepat," dia menambahkan.

Di Eropa, aktivitas bisnis zona euro hampir terhenti bulan lalu dan penjualan ritel di zona euro juga mengalami penurunan terbesar pada catatan pada Maret di tengah kuncian yang diberlakukan pemerintah

Di Inggris, sektor konstruksi Inggris mengalami penurunan tertajam dalam catatan, lebih dari dua kali lipat dari bulan sebelumnya, meskipun pekerjaan konstruksi umum tidak diperintahkan dihentikan oleh pemerintah.

Dalam perdagangan sore, indeks dolar naik 0,3 menjadi 100,07, naik lebih awal ke tertinggi lebih dari satu minggu di 100,200.

Terhadap yen, dolar melemah 0,4 persen menjadi 106,10 yen, setelah turun ke level terendah tujuh minggu di 106,06 yen. Euro melemah 0,7 persen menjadi 114,60 yen, sebelumnya jatuh ke 114,43 yen, terendah sejak November 2016.

Euro turun 0,3 persen terhadap dolar di 1,0801 dolar, mencapai level terendah hampir dua minggu sebelumnya. Mata uang tunggal melanjutkan penurunannya setelah keputusan pengadilan menantang partisipasi Jerman dalam program stimulus zona euro.

Pengadilan tertinggi Jerman pada Selasa (5/5/2020) memberi Bank Sentral Eropa tiga bulan untuk membenarkan pembelian di bawah program pembelian obligasi, atau kehilangan partisipasi Bundesbank dalam salah satu skema stimulus utamanya.

Fakta bahwa spekulan sekarang menahan posisi jangka panjang euro juga merusak level saat ini, kata analis. Dana-dana telah memangkas posisi beli mereka di euro, tetapi jumlah posisi beli masih dekat dengan tertinggi dua tahun mereka.

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020