Natuna (Antara Bali) - Kabupaten Natuna sebagai perlintasan kapal-kapal asing dibuktikan peninggalan jejak sekelompok orang Rusia yang memahat tulisan USSR dan lambang jangkar di batu granit di Desa Sepempang, Kota Ranai, Natuna, Kepulauan Riau.

Menurut Effendi (30) warga Desa Sepempang, Natuna, Selasa, batu cukup besar dengan posisi miring mendongak ke atas disangga batu lain itu banyak disinggahi wisatawan dan pendatang yang menuju Desa Sepempang.

Pada batu granit tersebut selain terdapat pahatan tulisan USSR dan gambar jangkar, ada pula tulisan berbahasa Rusia yang berarti selamat tinggal.

Effendi menceritakan sebutan Batu Rusia berawal dari peristiwa pecahnya kapal milik Rusia karena kandas di depan Pulau Senoa.

Pada zamannya, ceritanya, kapal tersebut membawa sekitar 40 orang penumpang termasuk tiga wanita yang terpaksa berenang ke darat lewat Desa Sepempang.

"Sambil menunggu bantuan mereka beristirahat di tepi pantai tepatnya pada sebuah batu besar sambil memahatnya. Karena bantuan tidak kunjung datang mereka beranjak dengan meninggalkan jejak di batu besar tersebut," ucapnya.

Literatur menyebutkan bahwa kapal Rusia ini berlayar dari Filipina melewati Laut China Selatan, tepatnya di perairan Natuna.

Kepala Bidang Destinasi, Dinas Pariwisata Natuna, Toni mengungkapkan Batu Rusia merupakan salah satu objek wisata sejarah yang letaknya menghadap Pulau Senoa, salah satu Pulau terdepan di Bunguran Timur Laut, Ranai.

"Batu Rusia memiliki letak yang menguntungkan dari segi kunjungan untuk pariwisata, karena selain wisata sejarah Batu Rusia ini, ada Pulau Senoa yang merupakan salah satu pulau terluar yang berbatasan dengan Malaysia," jelasnya.(*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012