Sebanyak tujuh atlet paralimpiade memilih untuk tetap berlatih di Solo, Jawa Tengah, meski kegiatan pelatnas sudah diberhentikan akibat pandemi COVID-19 yang masih berlangsung.
Wakil Sekretaris Jenderal Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Rima Ferdianto mengungkapkan jika para atlet elite tersebut memilih untuk tetap berlatih sebab apabila mereka dipulangkan dikhawatirkan performa para atlet menurun drastis.
"Atlet-atlet sudah kita pulangkan sejak tanggal 5 April, tapi ada juga beberapa atlet elite tetap tinggal di Solo untuk latihan di sini karena kalau pulang ke daerah khawatir performanya turun banget, enggak ada sparring dan pelatih," kata Rima saat dihubungi Antara, Sabtu.
Baca juga: Mohammad Ahsan latihan dengan porsi ringan
Baca juga: Apriyani turuti kata orang tua untuk tidak mudik
Tujuh atlet yang masih berlatih di Solo itu adalah atlet-atlet dari cabang bulu tangkis dan tenis meja, yang merupakan dua cabang olahraga berpeluang besar merebut medali emas di Paralimpiade Tokyo tahun depan.
Namun karena kegiatan pelatnas sudah resmi disetop, maka latihan dilakukan secara mandiri dengan difasilitasi oleh NPC. Para atlet pun sudah tidak menerima gaji lagi.
"Latihan hanya untuk kebugaran karena kita kalau mau meningkatkan performa juga susah dalam kondisi seperti ini. Jadi yang penting kita jaga supaya performa mereka enggak begitu drop," tuturnya.
Sementara itu, sebagian atlet paralimpiade lainnya sudah dipulangkan secara bertahap sejak 5 April dengan tetap melakukan latihan secara mandiri melalui pengawasan daring. Keputusan untuk memulangkan para atlet diambil oleh NPC setelah jadwal Paralimpiade Tokyo diundur ke 24 Agustus-5 September tahun depan.
Pelatnas NPC, menurut Rima, akan kembali dimulai apabila kondisi COVID-19 sudah mereda.
Menurut Rima, dari 35 atlet yang menjalani pelatnas untuk proyeksi Paralimpiade Tokyo, sebanyak 19 atlet di antaranya sudah dipastikan lolos. Sementara 16 atlet lainnya masih harus menunggu keputusan kepastian soal babak kualifikasi yang sudah dibatalkan maupun ditunda karena pandemi.
Sebanyak 19 atlet yang sudah dipastikan lolos tersebut berasal dari cabang olah raga tenis meja (dua), bulu tangkis (enam), balap sepeda (satu), menembak (dua), angkat berat (satu), renang (satu), dan atletik (enam).
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
Wakil Sekretaris Jenderal Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Rima Ferdianto mengungkapkan jika para atlet elite tersebut memilih untuk tetap berlatih sebab apabila mereka dipulangkan dikhawatirkan performa para atlet menurun drastis.
"Atlet-atlet sudah kita pulangkan sejak tanggal 5 April, tapi ada juga beberapa atlet elite tetap tinggal di Solo untuk latihan di sini karena kalau pulang ke daerah khawatir performanya turun banget, enggak ada sparring dan pelatih," kata Rima saat dihubungi Antara, Sabtu.
Baca juga: Mohammad Ahsan latihan dengan porsi ringan
Baca juga: Apriyani turuti kata orang tua untuk tidak mudik
Tujuh atlet yang masih berlatih di Solo itu adalah atlet-atlet dari cabang bulu tangkis dan tenis meja, yang merupakan dua cabang olahraga berpeluang besar merebut medali emas di Paralimpiade Tokyo tahun depan.
Namun karena kegiatan pelatnas sudah resmi disetop, maka latihan dilakukan secara mandiri dengan difasilitasi oleh NPC. Para atlet pun sudah tidak menerima gaji lagi.
"Latihan hanya untuk kebugaran karena kita kalau mau meningkatkan performa juga susah dalam kondisi seperti ini. Jadi yang penting kita jaga supaya performa mereka enggak begitu drop," tuturnya.
Sementara itu, sebagian atlet paralimpiade lainnya sudah dipulangkan secara bertahap sejak 5 April dengan tetap melakukan latihan secara mandiri melalui pengawasan daring. Keputusan untuk memulangkan para atlet diambil oleh NPC setelah jadwal Paralimpiade Tokyo diundur ke 24 Agustus-5 September tahun depan.
Pelatnas NPC, menurut Rima, akan kembali dimulai apabila kondisi COVID-19 sudah mereda.
Menurut Rima, dari 35 atlet yang menjalani pelatnas untuk proyeksi Paralimpiade Tokyo, sebanyak 19 atlet di antaranya sudah dipastikan lolos. Sementara 16 atlet lainnya masih harus menunggu keputusan kepastian soal babak kualifikasi yang sudah dibatalkan maupun ditunda karena pandemi.
Sebanyak 19 atlet yang sudah dipastikan lolos tersebut berasal dari cabang olah raga tenis meja (dua), bulu tangkis (enam), balap sepeda (satu), menembak (dua), angkat berat (satu), renang (satu), dan atletik (enam).
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020