Petenis Inggris Andy Murray memberi dukungan pada pernyataan Roger Federer yang mengimbau agar dua asosiasi tur tenis putra-putri yaitu ATP dan WTA dilebur menjadi satu wadah baru.
Dalam laporan Reuters yang mengutip pernyataan Murray, Sabtu, juga disebutkan bahwa banyak petenis papan atas putra yang mendukung gagasan tersebut.
"Sekarang banyak petenis putra yang mulai membicarakan hal ini, ini adalah sesuatu yang sangat menjanjikan," kata Murray.
Baca juga: Osaka beradaptasi jadi orang rumahan selama pandemi
"Saat pembicaraan ini terjadi, perlu diperhatikan bahwa ini tidak hanya untuk kepentingan petenis putra atau memberi kesempatan bagi petenis putri dalam menyampaikan pendapat," ujar pemegang dua gelar Wimbledon itu.
Baca juga: Andy Murray diprediksi sulit raih gelar juara Grand Slam
Ide peleburan dua asosiasi ini sejatinya telah muncul selama puluhan tahun dan hanya memunculkan debat tak berujung. Namun gagasan ini kembali mencuat saat Federer mengunggah cuitan dalam akun Twitternya yang berisi: "Sekedar membayangkan, apakah hanya aku yang berpikir bahwa sekarang adalah waktu bagi tenis putra dan putri untuk bersatu dan maju sebagai satu kesatuan?"
Saat turnamen tenis profesional di kedua asosiasi ditunda akibat pandemi COVID-19, ATP justru menawarkan hadiah lebih banyak selama tahun ini dibanding ajang yang digelar WTA.
Hal tersebut memunculkan pandangan yang berbeda di kalangan tenis profesional, misalnya Rafael Nadal yang menjadi pendukung ide tersebut, sementara Nick Kyrgios justru berpikir sebaliknya.
Murray mengatakan ide ini bukannya tidak menghadapi kendala. Ia mengutip pembicaraannya dengan salah satu petenis ATP yang kecewa saat turnamen yang lebih besar menawarkan jumlah hadiah yang sama.
"Saya berbicara dengan beberapa petenis putra, mereka tidak senang karena hadiah uangnya sama dan kukatakan 'apakah lebih baik tidak ada peningkatan sama sekali? kata mereka 'ya tidak apa-apa'," Murray mengatakan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
Dalam laporan Reuters yang mengutip pernyataan Murray, Sabtu, juga disebutkan bahwa banyak petenis papan atas putra yang mendukung gagasan tersebut.
"Sekarang banyak petenis putra yang mulai membicarakan hal ini, ini adalah sesuatu yang sangat menjanjikan," kata Murray.
Baca juga: Osaka beradaptasi jadi orang rumahan selama pandemi
"Saat pembicaraan ini terjadi, perlu diperhatikan bahwa ini tidak hanya untuk kepentingan petenis putra atau memberi kesempatan bagi petenis putri dalam menyampaikan pendapat," ujar pemegang dua gelar Wimbledon itu.
Baca juga: Andy Murray diprediksi sulit raih gelar juara Grand Slam
Ide peleburan dua asosiasi ini sejatinya telah muncul selama puluhan tahun dan hanya memunculkan debat tak berujung. Namun gagasan ini kembali mencuat saat Federer mengunggah cuitan dalam akun Twitternya yang berisi: "Sekedar membayangkan, apakah hanya aku yang berpikir bahwa sekarang adalah waktu bagi tenis putra dan putri untuk bersatu dan maju sebagai satu kesatuan?"
Saat turnamen tenis profesional di kedua asosiasi ditunda akibat pandemi COVID-19, ATP justru menawarkan hadiah lebih banyak selama tahun ini dibanding ajang yang digelar WTA.
Hal tersebut memunculkan pandangan yang berbeda di kalangan tenis profesional, misalnya Rafael Nadal yang menjadi pendukung ide tersebut, sementara Nick Kyrgios justru berpikir sebaliknya.
Murray mengatakan ide ini bukannya tidak menghadapi kendala. Ia mengutip pembicaraannya dengan salah satu petenis ATP yang kecewa saat turnamen yang lebih besar menawarkan jumlah hadiah yang sama.
"Saya berbicara dengan beberapa petenis putra, mereka tidak senang karena hadiah uangnya sama dan kukatakan 'apakah lebih baik tidak ada peningkatan sama sekali? kata mereka 'ya tidak apa-apa'," Murray mengatakan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020