Denpasar (Antara Bali) - Hakim Agung Prof Dr Paulus Effendie Lotulung SH mengajak segenap insan pers agar dalam pemberitaannya turut mendinginkan suasana di tengah masyarakat.

"Harus diingat, kita di Indonesia ini pluralistik, ada banyak persoalan yang sensitif apalagi persoalan agama. Peran media seharusnya tidak hanya bisa memberikan informasi tetapi juga masyarakat perlu mendapat keterangan yang benar," kata Paulus di Denpasar, Senin.

Ia menyampaikan itu saat menjadi pembicara seminar nasional bertajuk "Harapan dan Tantangan Peran Media sebagai Agen Penegakan Supremasi Hukum," yang diselenggarakan oleh Asosiasi Media Bali.

Paulus mengingatkan bahwa yang namanya kebebasan, apapun itu namanya, termasuk kebebasan pers tetap ada batasannya. Ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan kebebasan pers.

"Pers yang bebas bukan berarti bebas tanpa tanggung jawab dan dapat bertindak semau-maunya, tetapi kebebasan yang bertanggung jawab. Bebas dalam arti pers itu cukup akurat, benar, dan menyampaikan berita yang informatif sifatnya. Pers diharapkan dapat memberikan pengertian pada masyarakat dan juga pendidikan kepada mereka," ujarnya.

Sebaiknya, lanjut dia, pers dalam pemberitaannya bukan hanya menyampaikan situasi pertentangan yang selanjutnya akan menimbulkan polemik.

"Apalagi menyangkut persoalan hukum sebaiknya dihargai antara kepentingan masyarakat mendapatkan informasi dengan kepentingan untuk menghangatkan suasana. Itu memang saling bertentangan. Oleh karenanya, kebebasan pers perlu dibawa pada tataran yang seimbang dan proporsional," ucapnya.(LHS/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012