Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat pada Sabtu melaporkan 895.766 kasus corona, dengan kenaikan sebanyak 30.181 kasus dari hitungan sebelumnya, dan mengatakan bahwa jumlah kematian bertambah 1.623 menjadi 50.439 jiwa.
CDC melaporkan hitungannya pada pukul 4.00 sore waktu timur pada 24 April, dibandingkan dengan hitungannya sehari sebelumnya.
Angka-angka CDC tidak mesti mencerminkan kasus-kasus yang dilaporkan oleh masing-masing negara bagian.
Virus Corona yang muncul pertama kali di pasar basah di kota Wuhan, Hubei, China tengah itu bukan saja menimbulkan kerugian material yang luar biasa pada perekonomian global namun juga menimbulkan ketegangan di antara China dan Amerika Serikat.
Sejumlah pejabat AS mengatakan bahwa China tidak transparan kepada dunia mengenai apa yang sesungguhnya terjadi dengan wabah yang belum ditemukan vaksinnya itu. Di kalangan pejabat AS bahkan timbul spekulasi bahwa virus itu kemungkinan bukan muncul dari pasar di Wuhan, yang juga menjual hewan liar tapi dari keteledoran saintis yang bekerja di laboratorium virologi di Wuhan.
China membantah spekulasi itu. Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengukuhkan bantahan itu. Dalam satu pernyataannya, WHO mengatakan bahwa kemungkinan besar corona diakibatkan oleh virus yang berasal dari kelelawar dan bukan akibat reka cipta di laboratorium.
Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
CDC melaporkan hitungannya pada pukul 4.00 sore waktu timur pada 24 April, dibandingkan dengan hitungannya sehari sebelumnya.
Angka-angka CDC tidak mesti mencerminkan kasus-kasus yang dilaporkan oleh masing-masing negara bagian.
Virus Corona yang muncul pertama kali di pasar basah di kota Wuhan, Hubei, China tengah itu bukan saja menimbulkan kerugian material yang luar biasa pada perekonomian global namun juga menimbulkan ketegangan di antara China dan Amerika Serikat.
Sejumlah pejabat AS mengatakan bahwa China tidak transparan kepada dunia mengenai apa yang sesungguhnya terjadi dengan wabah yang belum ditemukan vaksinnya itu. Di kalangan pejabat AS bahkan timbul spekulasi bahwa virus itu kemungkinan bukan muncul dari pasar di Wuhan, yang juga menjual hewan liar tapi dari keteledoran saintis yang bekerja di laboratorium virologi di Wuhan.
China membantah spekulasi itu. Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengukuhkan bantahan itu. Dalam satu pernyataannya, WHO mengatakan bahwa kemungkinan besar corona diakibatkan oleh virus yang berasal dari kelelawar dan bukan akibat reka cipta di laboratorium.
Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020