Jakarta (Antara Bali) - Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring dan Menteri Keuangan Agus Martowardoyo, Selasa (14/2) malam, mendapat undangan khusus menyaksikan pemutaran perdana film "Republik Twitter" besutan sutradara Kuntz Agus.
"Sebagai pengguna aktif twitter, saya memberi apresiasi yang setinggi-tingginya, dan senang media sosial ini diangkat dalam sebuah film. Selain memberikan pemahaman positif bagaimana penggunaan twitter dengan baik, film ini memberikan ide kreatif bagi anak muda," kata Tifatul usai menonton "Republik Twitter" di Senayan City XXI, Jakarta.
Menurut dia, film yang mengangkat fenomena pesatnya perkembangan media sosial di masyarakat ini cukup mengena karena memberikan sebuah pembelajaran bagaimana memanfatkannya dalam kehidupan sehari-hari.
"Tidak hanya pertemanan, namun twitter bisa dikelola dengan baik bisa berpengaruh terhadap ekonomi, sosial politik, bisnis, bahkan untuk riset dan pengembangan suatu industri," ujar Tifatul.
Film Republik Twitter, bergenre drama ini dibintangi antara lain Laura Basuki, Abimana Aryasatya, Tio Pakusadewo, Ben Kasyafani, dan Gery Iskak.
Berlatar belakang kegilaan anak muda akan twitter dan jejaring sosial, Republik Twitter menceritakan sosok Sukmo (Abimana Aryasatya), lelaki asal Jogjakarta yang ambisius, lucu dan cerdas.
Sukmo menjalani kesehariannya lebih banyak di belakang komputer, hingga ia jatuh cinta kepada Hanum (Laura Basuki), perempuan cantik, pemurung yang dikenalnya juga melalui twitter.
Berawal dari sebuah mention di twitter, akhirnya hubungan mereka semakin dekat sehingga Hanum menantang Sukmo untuk menemuinya di Jakarta. Dengan bantuan teman kampus Sukmo yang berasal dari Jakarta, Andre (Ben Kasyafani), akhirnya ia pun tiba di Jakarta.
Di saat yang bersamaan, Sukmo menerima tawaran kerja di warnet milik Belo (Edy Oglek) sebagai pengelola akun twitter orang-orang penting, termasuk menjadikan Arif Cahyadi "trending topic" sesuai dengan perintah dari Kemal.(*/M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Sebagai pengguna aktif twitter, saya memberi apresiasi yang setinggi-tingginya, dan senang media sosial ini diangkat dalam sebuah film. Selain memberikan pemahaman positif bagaimana penggunaan twitter dengan baik, film ini memberikan ide kreatif bagi anak muda," kata Tifatul usai menonton "Republik Twitter" di Senayan City XXI, Jakarta.
Menurut dia, film yang mengangkat fenomena pesatnya perkembangan media sosial di masyarakat ini cukup mengena karena memberikan sebuah pembelajaran bagaimana memanfatkannya dalam kehidupan sehari-hari.
"Tidak hanya pertemanan, namun twitter bisa dikelola dengan baik bisa berpengaruh terhadap ekonomi, sosial politik, bisnis, bahkan untuk riset dan pengembangan suatu industri," ujar Tifatul.
Film Republik Twitter, bergenre drama ini dibintangi antara lain Laura Basuki, Abimana Aryasatya, Tio Pakusadewo, Ben Kasyafani, dan Gery Iskak.
Berlatar belakang kegilaan anak muda akan twitter dan jejaring sosial, Republik Twitter menceritakan sosok Sukmo (Abimana Aryasatya), lelaki asal Jogjakarta yang ambisius, lucu dan cerdas.
Sukmo menjalani kesehariannya lebih banyak di belakang komputer, hingga ia jatuh cinta kepada Hanum (Laura Basuki), perempuan cantik, pemurung yang dikenalnya juga melalui twitter.
Berawal dari sebuah mention di twitter, akhirnya hubungan mereka semakin dekat sehingga Hanum menantang Sukmo untuk menemuinya di Jakarta. Dengan bantuan teman kampus Sukmo yang berasal dari Jakarta, Andre (Ben Kasyafani), akhirnya ia pun tiba di Jakarta.
Di saat yang bersamaan, Sukmo menerima tawaran kerja di warnet milik Belo (Edy Oglek) sebagai pengelola akun twitter orang-orang penting, termasuk menjadikan Arif Cahyadi "trending topic" sesuai dengan perintah dari Kemal.(*/M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012