Atlet lompat jauh Indonesia Sapwaturrahman mengaku merasa diuntungkan oleh penundaan Olimpiade 2020 karena hal itu menurutnya bisa memperbesar peluang tampil di Tokyo tahun depan.
"Kalau dilihat dari waktu penundaannya, itu menguntungkan buat saya, memperbesar kesempatan (lolos Olimpiade)," ucap Sapwaturrahman yang dihubungi dari Jakarta, Senin.
Kendati menganggap penundaan itu sebagai hal yang positif, peraih emas SEA Games 2019 Filipina itu mengatakan, dirinya masih harus menunggu kepastian dari federasi atletik internasional, World Athletics (WA), terkait aturan baru kualifikasi Olimpiade.
Baca juga: Media: Olimpiade Tokyo akan digelar Juli 2021
Baca juga: Ahsan/Hendra menilai penundaan Olimpiade Tokyo lebih baik
Jadwal kualifikasi Olimpiade 2020 untuk cabang atletik seharusnya berakhir pada Juni tahun ini. Namun dengan adanya penundaan, Sapwaturrahman menilai masih ada kemungkinan masa kualifikasi diperpanjang.
"Kalau regulasi untuk kualifikasi berhenti kemarin, saya sudah pasti tidak lolos. Tetapi kalau regulasinya diperpanjang menjadi satu hingga dua bulan menjelang Olimpiade itu memperbesar kesempatan dan sangat menguntungkan," kata atlet asal Lombok, NTB itu.
Sapwaturrahman menjadi salah satu atlet cabang atletik yang diproyeksikan tampil di Tokyo. Ia hanya butuh 20 cm lagi untuk bisa lolos limit Olimpiade nomor lompat jauh, yakni 8,22 meter. Sedangkan, lompatan terbaik Sapwa adalah 8,09 meter yang ia bukukan saat meraih perunggu di Asian Games 2018 lalu.
Saat ini, Sapwa dan kawan-kawan dari cabang atletik sedang berada di kampung halamannya menyusul adanya kebijakan pemulangan atlet akibat kekhawatiran pandemi COVID-19 yang melanda.
Meskipun Olimpiade diundur ke tahun depan, Komite Olimpiade Internasional (IOC) sebelumnya menyatakana bahwa atlet yang sudah dinyatakan lolos kualifikasi, termasuk Lalu Muhammad Zohri dipastikan tak akan kehilangan posisinya berlaga di Olimpiade yang bakal digelar pada 23 Juli - 8 Agustus 2021.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Kalau dilihat dari waktu penundaannya, itu menguntungkan buat saya, memperbesar kesempatan (lolos Olimpiade)," ucap Sapwaturrahman yang dihubungi dari Jakarta, Senin.
Kendati menganggap penundaan itu sebagai hal yang positif, peraih emas SEA Games 2019 Filipina itu mengatakan, dirinya masih harus menunggu kepastian dari federasi atletik internasional, World Athletics (WA), terkait aturan baru kualifikasi Olimpiade.
Baca juga: Media: Olimpiade Tokyo akan digelar Juli 2021
Baca juga: Ahsan/Hendra menilai penundaan Olimpiade Tokyo lebih baik
Jadwal kualifikasi Olimpiade 2020 untuk cabang atletik seharusnya berakhir pada Juni tahun ini. Namun dengan adanya penundaan, Sapwaturrahman menilai masih ada kemungkinan masa kualifikasi diperpanjang.
"Kalau regulasi untuk kualifikasi berhenti kemarin, saya sudah pasti tidak lolos. Tetapi kalau regulasinya diperpanjang menjadi satu hingga dua bulan menjelang Olimpiade itu memperbesar kesempatan dan sangat menguntungkan," kata atlet asal Lombok, NTB itu.
Sapwaturrahman menjadi salah satu atlet cabang atletik yang diproyeksikan tampil di Tokyo. Ia hanya butuh 20 cm lagi untuk bisa lolos limit Olimpiade nomor lompat jauh, yakni 8,22 meter. Sedangkan, lompatan terbaik Sapwa adalah 8,09 meter yang ia bukukan saat meraih perunggu di Asian Games 2018 lalu.
Saat ini, Sapwa dan kawan-kawan dari cabang atletik sedang berada di kampung halamannya menyusul adanya kebijakan pemulangan atlet akibat kekhawatiran pandemi COVID-19 yang melanda.
Meskipun Olimpiade diundur ke tahun depan, Komite Olimpiade Internasional (IOC) sebelumnya menyatakana bahwa atlet yang sudah dinyatakan lolos kualifikasi, termasuk Lalu Muhammad Zohri dipastikan tak akan kehilangan posisinya berlaga di Olimpiade yang bakal digelar pada 23 Juli - 8 Agustus 2021.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020