Denpasar (Antara Bali) - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali merancang program pengendalian populasi anjing dan hewan penyebar virus rabies lainnya saat menggelar vaksinasi massal tahap ketiga pada akhir Maret 2012.
"Pengendalian populasi itu akan kami laksanakan dengan cara menunda kehamilan yang dilakukan secara kimia," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali, I Putu Sumantra, di Denpasar, Kamis.
Menurut dia, penundaan kelahiran secara kimia itu dilakukan dengan cara menyuntikkan hormon penghambat berahi pada anjing betina.
Hal itu rencananya diterapkan di seluruh wilayah Pulau Dewata untuk mengimbangi pelaksanaan kegiatan vaksinasi massal.
"Vaksinasi massal tahap ketiga akan dimulai pada 27 Maret sampai Juni tahun ini dengan target sebanyak 250 ribu ekor anjing," katanya.(IGT/M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Pengendalian populasi itu akan kami laksanakan dengan cara menunda kehamilan yang dilakukan secara kimia," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali, I Putu Sumantra, di Denpasar, Kamis.
Menurut dia, penundaan kelahiran secara kimia itu dilakukan dengan cara menyuntikkan hormon penghambat berahi pada anjing betina.
Hal itu rencananya diterapkan di seluruh wilayah Pulau Dewata untuk mengimbangi pelaksanaan kegiatan vaksinasi massal.
"Vaksinasi massal tahap ketiga akan dimulai pada 27 Maret sampai Juni tahun ini dengan target sebanyak 250 ribu ekor anjing," katanya.(IGT/M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012