Pemerintah Kota Denpasar, Bali, memperingati hari jadinya ke-232  dengan tema "Rahayu Guna Kaya" atau sukses dalam pembangunan, yang menekankan pada pentingnya kreativitas dan kompetensi dalam pembangunan, apalagi kota itu saat ini sedang fokus dalam pemenuhan indeks kebudayaan.

Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra bertindak sebagai Inspektur dalam upacara bendera berbusana adat Bali di Lapangan Lumintang, Denpasar, Kamis, yang dihadiri para undangan dari unsur Forkompimda, para veteran pejuang kemerdekaan, organisasi perangkat daerah serta pelajar.

Didampingi Wakilnya Jaya Negara, dan Sekda Kota Denpasar Anak Agung Ngurah Rai Iswara dalam upacara itu, Wali Kota Denpasar Rai Dharmawijaya Mantra menjelaskan bahwa sesuai dengan tema HUT ke-232 Kota Denpasar yakni Denpasar "Rahayu Guna Kaya" diharapkan ke depan mampu memberikan pemahaman bagi masyarakat akan pentingnya kualifikasi, kompetensi dan kinerja dalam mendukung pembangunan di Kota Denpasar.

"Dengan tema 'Rahayu Guna Kaya' ini menitikberatkan pada kreativitas untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kota Denpasar. Hal ini sesuai dengan visi misi Presiden Joko Widodo yang memfokuskan pembangunan SDM menuju Indonesia emas di tahun 2045," ujar Rai Mantra.

Menurut Wali Kota Rai Mantra, hal ini tentunya harus didukung dengan kompetensi sumber daya manusia agar dapat mendukung kreativitas. "Kreativitas sangat luas bidang usahanya. "Ini merupakan pemenuhan visi misi Kota Denpasar, yakni Denpasar kreatif untuk menggali potensi yang memang sudah kuat dari dulu, dan sekarang digali dengan bisnis proses yang bisa beradaptasi dan menjadi daya saing kembali," ucapnya.

Dari peringatan HUT ke-232 Kota Denpasar, kata dia, tentunya dapat menjadi momentum untuk mempercepat pembangunan di wilayah Kota Denpasar guna mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat. Hal ini diwujudkan dengan secara berkelanjutan merancang berbagai program pelayanan dasar mulai dari kesehatan, pendidikan, ekonomi, sosial serta pelayanan publik yang maksimal bagi masyarakat.

Saat ini, kata Rai Mantra, Kota Denpasar sedang fokus dalam pemenuhan indeks kebudayaan. Artinya, budaya dapat menjadi mentor yang ke depannya dapat menjadi sektor penting dalam pembangunan  ekonomi dan ekonomi kreatif. Hal ini tentunya akan memberikan implikasi yang positif terhadap pertumbuhan mulai dari sektor ekonomi, pariwisata, budaya, sosial dan lain sebagainya.

"Melalui HUT Kota Denpasar ini mari kita bersama-sama mendukung seluruh pembangunan guna mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat dengan memberikan pelayanan serta inovasi yang memberikan kemanfaatan bagi masyarakat," ujarnya.



Dalam kesempatan tersebut diserahkan penghargaan kepada masyarakat Kota Denpasar atas dedikasinya di berbagai bidang, yang meliputi Satya Lencana dari Presiden Joko Widodo. Penghargaan Lomba Operet, LPD Berprestasi, pemberian bantuan kepada tenaga lapangan DLHK Kota Denpasar, penyerahan bantuan bus sekolah dari Bank BPD Bali dan Kementerian Perhubungan.

Terkait "Seselet" atau keris diselipkan pada pinggang, Rai Mantra menekankan bahwa hal ini merupakan wujud implementasi dari Pergub Provinsi Bali tentang busana adat Bali. Dan "Seselet" merupakan sebuah tata busana identitas pakaian adat Bali yang identik digunakan oleh masyarakat dalam keseharian, khususnya "ngayah" atau gotong royong kegiatan adat.

"Hal ini diharapkan mampu memberikan dukungan peningkatan geliat usaha pengusaha logam di Kota Denpasar. Karena para pande atau pembuatan peralatan dapur, seperti pisau akan kembali bergairah dan membuat motif yang lebih kreatif," katanya.
 

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020