Kuta (Antara Bali) - Atraksi barongsai dan naga "ngelawang" menyambut datangnya Tahun Baru Imlek 2563 di kawasan wisata internasional Kuta, Kabupaten Badung, Minggu sore, tak banyak menarik kunjungan wisatawan mancanegara.

Kemunculan empat barongsai dan dua naga dari Vihara Dharmayana dan keliling di jalanan sekitarnya mulai pukul 17.00 Wita dalam kondisi cuaca tidak hujan itu, lebih banyak dikerubuti masyarakat sekitar, termasuk warga keturunan Tionghoa.

Wartawan ANTARA dari lokasi pusat turis di Bali itu melaporkan, saat rombongan barongsai dan naga ngelawang menampilkan atraksinya di Jalan Raya Kuta, juga tidak terlalu banyak wisatawan asing yang menyaksikannya.

Selain masyarakat sekitar dan warga keturunan Tionghoa, penonton yang berjejal di pinggir jalan juga dari kalangan pengguna jalan, termasuk wisatawan asing yang kebetulan melintas dan terhambat kemacetan oleh atraksi seni tersebut.

Ritual ngelawang yang ditampilkan itu merupakan perpaduan tradisi Hindu Bali dengan China, yaitu upacara berkeliling kampung dengan mempertunjukkan tari barongsai dan naga.

Menurut Penanggungjawab Vihara Dharmayana Kuta, Indra Suarlin, atraksi barongsai dan naga ngelawang itu mengelilingi sejumlah jalan hingga sekitar dua jam.

Dia sebenarnya berkeinginan menampilkan prosesi ngelawang tersebut ke pusat wisman di kawasan pantai Jalan Raya Pantai Kuta, namun dibatalkan guna mengurangi risiko kemacetan arus lalu lintas.

"Banyak permintaan agar prosesi itu melewati Pantai Kuta, namun tidak diizinkan oleh pihak kepolisian karena khawatir memperparah kemacetan arus lalu lintas," ujarnya.

Prosesi ngelawang bermakna menyeimbangkan dan menetralisir alam semesta yang dilakukan secara berkesinambungan saat menyambut datangnya Tahun Baru Imlek.(T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012