Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya mengajak masyarakat untuk dapat mengenali secara umum kriteria seseorang dapat dikatakan masuk kategori "suspect virus corona" agar dapat membedakan dengan benar.

"Pertama memiliki riwayat berpergian ke negara yang terpapar virus corona dalam waktu yang cukup lama, kedua memenuhi gejala klinis, seperti demam, batuk, pilek, sesak nafas dan dibuktikan dengan hasil rontgen bahwa dia pneumonia, kalau tidak ada bukti pneumonia ya disebut tidak ada suspect itu namanya kasus dalam pengawasan," jelas dr. Ketut Suarjaya, usai dikonfirmasi di Denpasar, Senin.

Ia mengatakan untuk mendeteksi keberadaan virus corona dengan tetap melakukan surveilan atau pengawasan. Apabila ditemukan ada yang terduga maka akan dilakukan pemeriksaan mulai dari kondisi dan situasi tempat tinggal atau tempat menginapnya, kontak dengan siapa saja dan lingkungan sekitar terduga seperti apa.

"Kalau misalnya ada ditemukan kasus terduga akan dilakukan pemeriksaan secara standar, kalau mengarah pada dugaan corona akan dirujuk sesuai SOP ke rumah sakit rujukan," katanya.

Sementara itu, Ia menambahkan bahwa Tamiflu adalah obat antivirus yang mengarah pada fungsi pencegahan untuk penyakit yang terinfeksi virus. Diantaranya seperti Flu Burung, dan corona ini adalah jenis virus. Saat ini belum ditemukan ada obat untuk virus corona.

Ia menjelaskan bahwa virus corona itu dapat menyebabkan pneumonia dan dapat dibuktikan dengan melakukan pemeriksaan laboratorium.

"Seperti penyakit yang lain apalagi ini virus, ya bagi masyarakat diharapkan untuk tidak panik, yang penting bagaimana cara kita mencegah dan tetap melakukan perilaku hidup bersih dan sehat setiap saat," ucapnya.

Selain itu, Kepala Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat RSUP Sanglah, Denpasar dr. Arya WS Duarsa mengatakan terdapat tiga RS di Bali yang menjadi rumah sakit rujukan.

Tiga RS rujukan tersebut di antaranya RSUP Sanglah, RS Kabupaten Tabanan dan RS Kabupaten Gianyar, yang memiliki fasilitas ruang isolasi yang memadai.

Sedangkan untuk kesiapan dari RSUP Sanglah, kata dia juga memiliki beberapa ruang isolasi yang steril dengan fasilitas ruang tunggu yang memadai.

"Kami juga sudah pernah melakukan simulasi-simulasi untuk penyakit terinfeksi seperti flu burung, apabila misalnya ada pasien datang ya dari sisi SDM juga kita lengkap, baik itu dokter spesialis dan perawat khusus juga, penunjang lainnya juga siap sesuai dengan prosedur," katanya.
 

Pewarta: Ayu Khania Pranishita

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020