Pelaksana Harian Ketua Umum Taekwondo Indonesia (TI) Bali Ketut Sugiartha menyatakan cabang olahraga taekwondo akan kembali dipertandingkan pada Pekan Olahraga dan Seni Pelajar (Porsenijar) tahun 2020.

"Keputusan rapat cabang olahraga taekwondo akhirnya diputuskan kembali dipertandingkan pada Porsenijar tahun 2020," kata Sugiartha di Denpasar, Rabu.

Ia mengatakan keputusan ini tentu menjadi kabar gembira bagi para orang tua atlet, yang sebelumnya harap-harap cemas. Karena rapat itu memang fokus membahas polemik cabang olahraga TI antara pengurus, KONI Bali, Disdikpora Bali yang difasilitasi DPRD Bali.

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Bali, I Gusti Putu Budiarta mengatakan rapat ini merupakan tindaklanjut dari pertemuan sebelumnya dengan pengurus TI Bali tentang pencoretan taekwondo pada kegiatan Porsenijar Bali.

"Pada intinya kami ingin taekwondo dimasukkan kembali ke Porsenijar. Jangan karena persoalan internal, atlet yang menjadi korban," ujarnya.

Budiarta menegaskan, DPRD tidak akan mau ikut larut dalam polemik kepengurusan TI Bali, tetapi tetap memberikan perhatian pada atlet yang mengutamakan kepada pembinaan terhadap bibit atlet yang memiliki potensi dalam bidang keolahragaan.

Ia memastikan bagaimana seluruh pelajar ataupun bibit-bibit muda di Bali bisa ikut dalam setiap even olahraga yang diselenggarakan pemerintah, salah satunya Porsenijar. Budiarta juga menjamin kalau seluruh atlet-atlet muda yang berprestasi bisa tampil di Porsenijar.

Baca juga: Pengkot TI Denpasar akan gelar kejuaraan Taekwondo Wali Kota Cup 2020

Dalam kesempatan tersebut, Budiarta berpesan kepada pengurus olahraga, apabila ada persoalan segera diselesaikan supaya tidak berimbas pada pembinaan atlet.

"Kalau terjadi persoalan, DPRD Bali siap membantu mencarikan solusi dan jangan sampai mengorbankan atlet yang berprestasi hingga tidak bisa berlaga di setiap ajang olahraga," katanya.

Sementara itu, Kepala Disdikpora Bali, I Ketut Ngurah Boy Jayawibawa mengatakan taekwondo tetap dipertandingkan dalam Porsenijar Bali 2020.

Menurutnya, Porsenijar masih dalam ranah pendidikan. Sehingga, Disdikpora memiliki kewenangan, apalagi pelaksanaan Porsenijar berjenjang, mulai dari kabupaten/kota hingga ke provinsi.

"Ketika di kabupaten itu mereka mewakili sekolah, bukan klub. Jadi mereka di bawah pengawasan guru sekolah. Kalau itu sampai klub masuk, salah besar. Sekarang masih ranahnya olahraga pendidikan," kata Boy Jayawibawa, seraya mengatakan, pihaknya telah melaporkan kebijakan itu kepada Gubernur Bali Wayan Koster.

Baca juga: Taekwondo junior Indonesia menimba ilmu di kejuaraan dunia Taiwan

Mengenai ada persoalan di tubuh Pengprov TI Bali, itu lain dimensi. Tapi yang ditekankan bagaimana tidak mengorbankan anak-anak baik siswa ataupun pelajar. Pihaknya berharap jangan sampai mengorbankan keinginan anak-anak yang memiliki potensi di bidang olahraga dipadamkan hanya karena kisruh internal.

"Kami memastikan taekwondo yang dicoret keikutsertaannya, akan kembali dipertandingkan pada Porsenijar 2020," ucapnya.

Boy Jayawibawa menjelaskan, jika sampai tidak dipertandingkan maka akan berpengaruh pada jenjang selanjutnya, yakni di Popwil, Popnas dan yang lainnya, di mana para atlet tidak akan bisa bertanding hingga tiga tahun.

"Saya akan mengundang Dinas Olahraga Kabupaten/Kota untuk bersiap-siap melaksanakan Porsenijar 2020 yang rencananya berlangsung pada bulan Juni," ujarnya.

Terkait surat pencoretan tersebut, pihaknya menduga itu adalah "terapi shock" dari Plt Dispora, Made Rentin, agar kekisruhan di TI Bali cepat terselesaikan.

Baca juga: Wali Kota Denpasar Sayangkan Sikap Pengurus TI Bali

Di sisi lain, Ketua KONI Bali Ketut Suwandi menyampaikan apresiasi atas keputusan yang diambil Disdikpora Bali. "Kami senang sekali dengan arahan dan kebijakan Kadisdikpora mengembalikan taekwondo ke dalam Porsenijar," katanya.

Suwandi juga mengaku selama ini tidak pernah ikut campur dalam kekisruhan yang terjadi di kepengurusan taekwondo Bali. Karena, kata dia, itu bukan menjadi kewenangan KONI Bali. "Selama ini saya tidak banyak berbicara. Saya memilih diam," katanya.

Sementara itu, Ketua Harian Pengprov TI Bali, Made Muliasa menyampaikan terima kasih atas keputusan dalam rapat ini.

"Terima kasih telah dikembalikannya taekwondo ke dalam Porsenijar. Putusan ini menjadikan semangat keolahragaan kami tumbuh kembali. Mari kita bina keolahragaan agar mampu meraih prestasi," katanya.

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020