Bahana Artha Ventura (BAV) yang merupakan anak perusahaan PT. Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) menjalin kerja sama dengan 16 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk meningkatkan efektivitas penyaluran kredit Program Kemitraan demi mendorong UMKM bisa naik kelas.

"Kami menjalin kerja sama dengan 16 BUMN untuk menyalurkan Program Kemitraan guna menopang permodalan UMKM yang menjadi mitra binaan," ujar Direktur Utama BAV, M. Sidik Heruwibowo, dalam keterangan resmi yang diterima di Denpasar, Jumat.

Ia mengatakan, pinjaman disalurkan ke berbagai sektor mulai dari pertanian, industri, peternakan, perdagangan hingga jasa.

Pinjaman kemitraan tersebut disalurkan Bahana Artha Ventura melalui 17 Perusahaan Modal Ventura Daerah (PMVD), dengan total outstanding melebihi Rp500 miliar.

"Dengan jaringan PMVD yang sudah tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia dan mengedepankan prinsip penyaluran kredit yang penuh kehati-hatian sehingga tidak ada kredit yang bermasalah, kami pastikan kedepan masih akan ada tambahan BUMN yang bekerja sama dengan kami untuk membiayai UMKM," katanya.

Hingga akhir tahun 2019, BAV memperkirakan total outstanding penyaluran kredit mencapai Rp507 miliar yang diberikan kepada hampir 5.000 mitra binaan di seluruh Indonesia.

Tingkat non-performing loan (NPL) atau kredit bermasalah Program Kemitraan yang disalurkan melalui BAV juga tergolong cukup lancar yang terlihat dari tingkat NPL sebesar 0 persen.

"Pinjaman Program Kemitraan ini sangat membantu usaha kecil karena bunga yg rendah, yaitu 3 persen bahkan lebih rendah dari tingkat bunga acuan atau BI 7-days Repo Rate yang sebesar 5 persen," katanya.

Baca juga: Menkop UKM : Bali bisa jadi "showroom" produk UMKM Indonesia (video)

Sidik Heruwibowo menambahkan, BAV menyadari permintaan kredit sepanjang tahun ini tidak sekencang tahun-tahun sebelumnya dan bahkan ada beberapa mitra binaan yang mengalami tantangan dalam menjalankan usahanya ditengah kondisi perekonomian domestik yang tertekan sebagai dampak dari ketidakpastian di pasar global.

Namun, dengan adanya pendampingan yang diberikan PMVD dan BAV, ia yakin mitra binaan tetap mampu menghadapi tantangan tersebut.

"Kedepan, dengan menggandeng BUMN kami ingin lebih besar lagi dalam memberikan pembiayaan Program Kemitraan bagi mitra binaan, sehingga UMKM Indonesia mampu naik kelas menjadi perusahaan go public yang mampu bersaing di pasar global," ujarnya.

Menurutnya, disitulah diperlukan pembinaan dan pendampingan yang intens, sehingga produk yang dihasilkan mitra binaan tidak hanya mampu menarik minat pembeli domestik.

"Kami ingin produk mitra binaan mampu menembus pasar global dalam era industri 4.0, yang berkembang pesat saat ini," kata Sidik Heruwibowo.

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019