Komisi I DPR RI mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan mengundang Direksi Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa.
"RDP ini kami ingin mendapatkan penjelasan Dirut LKBN Antara terkait rencana kerja tahun 2020 dan anggarannya," kata Wakil Ketua Komisi I DPR dari Fraksi Partai Gerindra Bambang Kristiyono dalam RDP Komisi I DPR.
Baca juga: Kemenko Polhukam ajak LKBN ANTARA bersinergi tangkal hoaks
Dia mengatakan, RDP tersebut juga akan membahas isu-isu aktual yang ada di internal LKBN Antara.
Rapat tersebut dipimpin Wakil Ketua Komisi I DPR dari Fraksi Partai Gerindra Bambang Kristiyono dan dihadiri para anggota Komisi I DPR.
Baca juga: Kunjungi ANTARA Bali, Kemenparekraf unggulkan unsur budaya-ekraf sambut wisatawan
Direksi LKBN Antara yang hadir dalam RDP tersebut antara lain Dirut LKBN Antara Meidyatama Suryodiningrat Direktur Pemberitaan Akhmad Munir, Direktur Komersil, Pengembangan Bisnis dan Teknologi Informasi Hempi N. Prajudi, Direktur Keuangan SDM dan Umum Nina Kurnia.
Baca juga: ANTARA jadi "corong" negara/publik pada era disrupsi
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"RDP ini kami ingin mendapatkan penjelasan Dirut LKBN Antara terkait rencana kerja tahun 2020 dan anggarannya," kata Wakil Ketua Komisi I DPR dari Fraksi Partai Gerindra Bambang Kristiyono dalam RDP Komisi I DPR.
Baca juga: Kemenko Polhukam ajak LKBN ANTARA bersinergi tangkal hoaks
Dia mengatakan, RDP tersebut juga akan membahas isu-isu aktual yang ada di internal LKBN Antara.
Rapat tersebut dipimpin Wakil Ketua Komisi I DPR dari Fraksi Partai Gerindra Bambang Kristiyono dan dihadiri para anggota Komisi I DPR.
Baca juga: Kunjungi ANTARA Bali, Kemenparekraf unggulkan unsur budaya-ekraf sambut wisatawan
Direksi LKBN Antara yang hadir dalam RDP tersebut antara lain Dirut LKBN Antara Meidyatama Suryodiningrat Direktur Pemberitaan Akhmad Munir, Direktur Komersil, Pengembangan Bisnis dan Teknologi Informasi Hempi N. Prajudi, Direktur Keuangan SDM dan Umum Nina Kurnia.
Baca juga: ANTARA jadi "corong" negara/publik pada era disrupsi
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019