Anggota DPR RI menilai kapasitas Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Denpasar, Bali, perlu segera diperluas untuk mengantisipasi potensi peningkatan wisatawan, baik mancanegara maupun domestik, yang berkunjung ke Pulau Dewata tersebut.

Wakil Ketua Komisi VI DPR Gde Sumarjaya Linggih, dalam rilis yang diterima di Jakarta, Senin, mengingatkan bahwa kapasitas Ngurah Rai saat ini sudah penuh yaitu hampir mencapai 24,5 juta penumpang per tahunnya.

"Jadi, kami mendesak untuk diadakannya penambahan kapasitas Bandara Ngurah Rai ini menjadi 28 juta dalam tahap pertama dan kemudian menjadi kapasitas 37 juta penumpang tahap berikutnya," katanya.

Baca juga: Januari-September, Bandara Ngurah Rai layani 17,8 juta penumpang

Untuk itu, ujar dia, Komisi VI DPR RI juga menilai perlunya untuk segera diambil langkah kebijakan strategis dalam rangka mendorong pengembangan kapasitas Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai menjadi 37 juta penumpang per tahunnya.

Meskipun demikian, politisi Partai Golkar itu mengingatkan bahwa target kapasitas 37 juta itu diperkirakan hanya bertahan sampai lima tahun ke depan.

Ia juga menyoroti bahwa saat ini masih terjadi adanya perang tarif antara pihak pengelola hotel yang dapat mengindikasikan sinyal kewaspadaan bagi pariwisata Bali.

Baca juga: Gunakan "Digital Meeting Point", Bandara Ngurah Rai mudahkan penjemputan

Terkait dengan pariwisata Bali, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengatakan pihaknya sangat mendukung pengembangan pariwisata Bali, termasuk infrastruktur hingga pendidikan guna menguatkan SDM jasa pariwisata.

"Kami sangat support, masih banyak ruang dan kawasan yang bisa dikembangkan di Bali. Seperti di Bali Utara, masih banyak yang potensial. Ini jauh lebih mudah dibandingkan merancang destinasi wisata dari nol di daerah lain," ucapnya.

Pewarta: M Razi Rahman

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019