Bangli (Antara Bali) - Anggota DPRD Kabupaten Bangli, Ida Bagus Santoso, menyoroti minimnya perhatian pemerintah daerah setempat dalam mengelola potensi lokal.
"Ke depan pemerintah harus lebih berani untuk menggarap sektor unggulan demi peningkatan kesejahteraan masyarakat petani," katanya di Bangli, Bali, Rabu.
Ia mengemukakan bahwa saat ini banyak produk unggulan di Kabupaten Bangli, seperti kopi arabika dan jeruk serta komoditas lainnya.
Namun sejauh ini belum ada komitmen dari Pemkab Bangli untuk memajukan sekctor-sektor tersebut. Dia malah mengkritik kalau program pembangunan daerah hanya memprioritaskan sektor pariwisata.
Padahal kopi arabika dari Kintamani, Kabupaten Bangli, secara kualitas menjadi yang terbaik di Indonesia.
"Namun sayang minimnya sentuhan pemerintah membuat harga kopi masih rendah karena banyak petani kopi menjual hasil panen dengan sistem ijon," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Ke depan pemerintah harus lebih berani untuk menggarap sektor unggulan demi peningkatan kesejahteraan masyarakat petani," katanya di Bangli, Bali, Rabu.
Ia mengemukakan bahwa saat ini banyak produk unggulan di Kabupaten Bangli, seperti kopi arabika dan jeruk serta komoditas lainnya.
Namun sejauh ini belum ada komitmen dari Pemkab Bangli untuk memajukan sekctor-sektor tersebut. Dia malah mengkritik kalau program pembangunan daerah hanya memprioritaskan sektor pariwisata.
Padahal kopi arabika dari Kintamani, Kabupaten Bangli, secara kualitas menjadi yang terbaik di Indonesia.
"Namun sayang minimnya sentuhan pemerintah membuat harga kopi masih rendah karena banyak petani kopi menjual hasil panen dengan sistem ijon," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011