Lifter putri Indonesia Windy Cantika akan mengikuti Kejuaraan Asia Angkat Besi Junior IWF 2019 sebagai ajang untuk mendongkrak poin kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.
Kejuaraan Asia Angkat Besi Junior IWF 2019 yang masuk ke dalam turnamen kualifikasi Olimpiade 2020 kategori gold itu akan diselenggarakan di Pyongyang, Korea Utara pada 19-27 Oktober mendatang.
Pelatih Nasional Angkat Besi Dirdja Wihardja mengungkapkan meskipun Windy merupakan lifter junior yang baru bergabung pelatnas pada Februari lalu, Windy punya potensi besar bisa lolos Olimpiade 2020.
"Ini merupakan kejuaraan internasional pertama bagi sebagian atlet junior, tapi khusus untuk Cantika dan Rahmat Erwin kita mau maksimalkan dia poin kuota Olimpiade," kata Dirdja saat ditemui di sela-sela latihan di Mess Kwini, Jumat.
Berdasarkan laman resmi Federasi Angkat Besi Internasi0nal (IWF), Windy yang berlaga di kelas 49 kg itu menempati peringkat ke-11 dengan angkatan snatch 82 kg, clean and jerk 100 kg, dan total angkatan 182 kg.
Baca juga: Lifter junior akan diuji Kejuaraan Asia sebelum hadapi SEA Games
Hasil tersebut diciptakannya di Kejuaraan Dunia Angkat Besi di Pattaya, Thailand pada September lalu.
Dengan demikian, Windy harus mampu meningkatkan total angkatannya pada Kejuaraan Angkat Besi Junior nanti untuk bisa tembus posisi delapan besar, menggeser lifter Rusia Kristina Ivanovna (total angkatan 190 kg), lifter Romania Elena Ramona (190 kg), dan lifter AS Alyssa Lynn (188 kg).
Namun Dirdja tetap optimistis anak asuhnya itu bisa tampil di Tokyo karena ada kemungkinan tiga atlet China yang mendominasi peringkat lima besar dikurangi menjadi satu.
"China ada tiga orang (peringkat pertama, kedua, dan kelima). China nanti yang turunnya satu berati dikurangin dua kan, berati dia di posisi kesembilan. Nah supaya lebih aman, dia besok harus ada progress total angkatan supaya bisa masuk enam besar," kata Dirdja menjelaskan.
Baca juga: 10 lifter Indonesia diturunkan di SEA Games
Selain Windy, Dirdja juga memproyeksikan lifter putra junior Rahmat Erwin Abdullah yang berlaga di kelas 73 kg untuk bisa tampil di Tokyo 2020.
Rahmat kini berada di peringkat ke-24 dengan total angkatan 318 kg. Bukan hal mudah bagi Rahmat untuk bisa mendongkrak poin dalam waktu kurang dari setahun agar lolos ke delapan besar.
Namun Dirdja tetap optimistis, apalagi Rahmat masih punya beberapa turnamen lain seperti SEA Games 2019 untuk bisa merebut poin.
Sebanyak sebelas lifter junior Indonesia akan diuji kemampuannya pada Kejuaraan Asia Angkat Besi Junior dan Remaja IWF 2019 yang diharapkan dapat menjadi batu loncatan mereka dalam mempersiapkan SEA Games 2019 di Filipina November mendatang.
Lifter putra yang akan diturunkan adalah Albin Andrean Putra (50 kg), Muhammad Faathir (61 kg), Muhammad Halim Setiawan (62 kg), Muhammad Yasin (67 kg), Rizki Juniansyah (67 kg), dan Rahmat Erwin Abdullah (73 kg).
Sementara lifter putri terdiri atas Nur Vinatasari (44 kg), Windy Cantika Aisah (kelas 49 kg), Juliana Klarisa (55 kg), Putri Aulia Andriani (59 kg), dan Tsabitha Alfiah Ramadani (64 kg).
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Kejuaraan Asia Angkat Besi Junior IWF 2019 yang masuk ke dalam turnamen kualifikasi Olimpiade 2020 kategori gold itu akan diselenggarakan di Pyongyang, Korea Utara pada 19-27 Oktober mendatang.
Pelatih Nasional Angkat Besi Dirdja Wihardja mengungkapkan meskipun Windy merupakan lifter junior yang baru bergabung pelatnas pada Februari lalu, Windy punya potensi besar bisa lolos Olimpiade 2020.
"Ini merupakan kejuaraan internasional pertama bagi sebagian atlet junior, tapi khusus untuk Cantika dan Rahmat Erwin kita mau maksimalkan dia poin kuota Olimpiade," kata Dirdja saat ditemui di sela-sela latihan di Mess Kwini, Jumat.
Berdasarkan laman resmi Federasi Angkat Besi Internasi0nal (IWF), Windy yang berlaga di kelas 49 kg itu menempati peringkat ke-11 dengan angkatan snatch 82 kg, clean and jerk 100 kg, dan total angkatan 182 kg.
Baca juga: Lifter junior akan diuji Kejuaraan Asia sebelum hadapi SEA Games
Hasil tersebut diciptakannya di Kejuaraan Dunia Angkat Besi di Pattaya, Thailand pada September lalu.
Dengan demikian, Windy harus mampu meningkatkan total angkatannya pada Kejuaraan Angkat Besi Junior nanti untuk bisa tembus posisi delapan besar, menggeser lifter Rusia Kristina Ivanovna (total angkatan 190 kg), lifter Romania Elena Ramona (190 kg), dan lifter AS Alyssa Lynn (188 kg).
Namun Dirdja tetap optimistis anak asuhnya itu bisa tampil di Tokyo karena ada kemungkinan tiga atlet China yang mendominasi peringkat lima besar dikurangi menjadi satu.
"China ada tiga orang (peringkat pertama, kedua, dan kelima). China nanti yang turunnya satu berati dikurangin dua kan, berati dia di posisi kesembilan. Nah supaya lebih aman, dia besok harus ada progress total angkatan supaya bisa masuk enam besar," kata Dirdja menjelaskan.
Baca juga: 10 lifter Indonesia diturunkan di SEA Games
Selain Windy, Dirdja juga memproyeksikan lifter putra junior Rahmat Erwin Abdullah yang berlaga di kelas 73 kg untuk bisa tampil di Tokyo 2020.
Rahmat kini berada di peringkat ke-24 dengan total angkatan 318 kg. Bukan hal mudah bagi Rahmat untuk bisa mendongkrak poin dalam waktu kurang dari setahun agar lolos ke delapan besar.
Namun Dirdja tetap optimistis, apalagi Rahmat masih punya beberapa turnamen lain seperti SEA Games 2019 untuk bisa merebut poin.
Sebanyak sebelas lifter junior Indonesia akan diuji kemampuannya pada Kejuaraan Asia Angkat Besi Junior dan Remaja IWF 2019 yang diharapkan dapat menjadi batu loncatan mereka dalam mempersiapkan SEA Games 2019 di Filipina November mendatang.
Lifter putra yang akan diturunkan adalah Albin Andrean Putra (50 kg), Muhammad Faathir (61 kg), Muhammad Halim Setiawan (62 kg), Muhammad Yasin (67 kg), Rizki Juniansyah (67 kg), dan Rahmat Erwin Abdullah (73 kg).
Sementara lifter putri terdiri atas Nur Vinatasari (44 kg), Windy Cantika Aisah (kelas 49 kg), Juliana Klarisa (55 kg), Putri Aulia Andriani (59 kg), dan Tsabitha Alfiah Ramadani (64 kg).
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019