Denpasar (Antara Bali) - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sangat menginginkan para guru dapat bersatu dan tidak terpecah belah dalam berbagai kelompok, baik dalam bentuk organisasasi, asosiasi, ikatan, maupun forum.
"Tidak ada kemenangan tanpa kekuatan dan tidak ada kekuatan tanpa persatuan," kata Ketua PGRI Denpasar, I Nyoman Winata, di Denpasar, Jumat.
Ia menyampaikan hal itu saat membacakan sambutan dari Ketua Umum Pengurus Besar PGRI, Sulistiyo, dalam acara peringatan Hari Guru Nasional dan HUT Ke-66 PGRI. Di Kota Denpasar, peringatan dipusatkan di kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.
"Guru memiliki peran strategis dalam pembangunan bangsa. Untuk kemajuan bangsa maka diperlukan pendidikan bermutu yang membutuhkan guru profesional," ucapnya.
Oleh karena itu, untuk mewujudkannya diperlukan organisasi profesi guru yang kuat. PGRI menyadari bahwa untuk membangun pendidikan yang bermutu, untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, memperjuangkan kepentingan guru dan tenaga kependidikan diperlukan kekuatan dan kebersamaan.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Tidak ada kemenangan tanpa kekuatan dan tidak ada kekuatan tanpa persatuan," kata Ketua PGRI Denpasar, I Nyoman Winata, di Denpasar, Jumat.
Ia menyampaikan hal itu saat membacakan sambutan dari Ketua Umum Pengurus Besar PGRI, Sulistiyo, dalam acara peringatan Hari Guru Nasional dan HUT Ke-66 PGRI. Di Kota Denpasar, peringatan dipusatkan di kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.
"Guru memiliki peran strategis dalam pembangunan bangsa. Untuk kemajuan bangsa maka diperlukan pendidikan bermutu yang membutuhkan guru profesional," ucapnya.
Oleh karena itu, untuk mewujudkannya diperlukan organisasi profesi guru yang kuat. PGRI menyadari bahwa untuk membangun pendidikan yang bermutu, untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, memperjuangkan kepentingan guru dan tenaga kependidikan diperlukan kekuatan dan kebersamaan.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011