Perenang Australia Shayna Jack merasa kariernya tengah digantung oleh kelanjutan penyelesaian dugaan pelanggaran dopingnya yang terlalu berlarut-larut.
Jack dalam laman instagram pribadinya @shayna_jack mengungkapkan kabar buruk bahwa ia harus menunggu hingga sembilan bulan lamanya sebelum bisa membuktikan dirinya tak bersalah setelah dites positif menggunakan doping.
Baca juga: Perenang resah suhu perairan Jepang memanas
Jack yang mencetak rekor dunia nomor estafet putri 4x100 pada tahun lalu, dinyatakan positif memakai zat terlarang bernama Ligandrol.
Perempuan berusia 20 tahun itu sebelumnya telah menyangkal dirinya menggunakan doping.
"Saya sangat terkejut. Bagaimana dan kenapa ini terjadi pada saya. Saya tidak bersalah. Saya tidak pakai doping. Saya tidak tahu itu ada di tubuh saya. Saya akan membuktikan bahwa saya tidak bersalah," kata Jack dalam keterangannya yang ia bagikan pada Juli lalu.
Baca juga: Perenang AS pecahkan rekor dunia
Setelah bertemu dengan Badan Anti-Doping Australia (ASADA) pada awal Agustus, Jack pun kini muncul lagi memberikan komentar pribadi atas keberlanjutan kasus yang menimpanya.
Jack menulis dalam unggahan di Instagram pribadinya @shayna_jack bahwa ketidakpastian tentang penyelidikan kasus yang memakan waktu lama telah membuat hidupnya kacau.
Dia mengatakan bahwa "semua proses yang sedang dihadapi adalah ujian" sehingga ia harus berjuang menjaga kesehatan mentalnya.
"Aku sedang berjuang menerima situasi ini. Ini tidak hanya berdampak pada karirku, tapi juga kehidupanku sehari-hari," tulis Jack dalam postingan di instagramnya.
"Aku juga belum menerima surat pelanggaran tapi dikabari tidak bisa berkompetisi selama 10 pekan. Yang lebih parah lagi aku juga diberitahu bahwa aku bisa saja harus menunggu hingga sembilan bulan untuk menghadapi persidangan."
Jack juga berharap persidangan final dapat dilakukan sebelum Juni 2020, di mana itu merupakan uji coba tim renang Australia yang lolos menuju Olimpiade Tokyo 2020.
Tetapi ASADA mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada AFP bahwa "setiap kasus berbeda dan dipelajari berdasarkan kasus per kasus" dan tidak ada batas waktu untuk menangani pelanggaran aturan anti-doping.
Jack mengatakan timnya telah berusaha mempercepat prosesnya. Dia juga menegaskan bahwa dia “tidak akan pernah berhenti berjuang dengan mimpinya untuk bisa menjadi “Australian Dolphin.”
Sebelumnya, Shayna Jack sempat mundur dari kejuaraan dunia renang di Gwangju, Korea Selatan pada Juli lalu. Ia mundur tanpa alasan yang jelas dan tanpa memberitahu otoritas renang Australia.
Apabila perenang dinyatakan positif menggunakan doping, ia akan dilarang berkompetisi selama empat tahun - hukuman standar bagi atlet yang dinyatakan positif memakai doping - kecuali dia dapat membuktikan bahwa dia tidak bersalah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Jack dalam laman instagram pribadinya @shayna_jack mengungkapkan kabar buruk bahwa ia harus menunggu hingga sembilan bulan lamanya sebelum bisa membuktikan dirinya tak bersalah setelah dites positif menggunakan doping.
Baca juga: Perenang resah suhu perairan Jepang memanas
Jack yang mencetak rekor dunia nomor estafet putri 4x100 pada tahun lalu, dinyatakan positif memakai zat terlarang bernama Ligandrol.
Perempuan berusia 20 tahun itu sebelumnya telah menyangkal dirinya menggunakan doping.
"Saya sangat terkejut. Bagaimana dan kenapa ini terjadi pada saya. Saya tidak bersalah. Saya tidak pakai doping. Saya tidak tahu itu ada di tubuh saya. Saya akan membuktikan bahwa saya tidak bersalah," kata Jack dalam keterangannya yang ia bagikan pada Juli lalu.
Baca juga: Perenang AS pecahkan rekor dunia
Setelah bertemu dengan Badan Anti-Doping Australia (ASADA) pada awal Agustus, Jack pun kini muncul lagi memberikan komentar pribadi atas keberlanjutan kasus yang menimpanya.
Jack menulis dalam unggahan di Instagram pribadinya @shayna_jack bahwa ketidakpastian tentang penyelidikan kasus yang memakan waktu lama telah membuat hidupnya kacau.
Dia mengatakan bahwa "semua proses yang sedang dihadapi adalah ujian" sehingga ia harus berjuang menjaga kesehatan mentalnya.
"Aku sedang berjuang menerima situasi ini. Ini tidak hanya berdampak pada karirku, tapi juga kehidupanku sehari-hari," tulis Jack dalam postingan di instagramnya.
"Aku juga belum menerima surat pelanggaran tapi dikabari tidak bisa berkompetisi selama 10 pekan. Yang lebih parah lagi aku juga diberitahu bahwa aku bisa saja harus menunggu hingga sembilan bulan untuk menghadapi persidangan."
Jack juga berharap persidangan final dapat dilakukan sebelum Juni 2020, di mana itu merupakan uji coba tim renang Australia yang lolos menuju Olimpiade Tokyo 2020.
Tetapi ASADA mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada AFP bahwa "setiap kasus berbeda dan dipelajari berdasarkan kasus per kasus" dan tidak ada batas waktu untuk menangani pelanggaran aturan anti-doping.
Jack mengatakan timnya telah berusaha mempercepat prosesnya. Dia juga menegaskan bahwa dia “tidak akan pernah berhenti berjuang dengan mimpinya untuk bisa menjadi “Australian Dolphin.”
Sebelumnya, Shayna Jack sempat mundur dari kejuaraan dunia renang di Gwangju, Korea Selatan pada Juli lalu. Ia mundur tanpa alasan yang jelas dan tanpa memberitahu otoritas renang Australia.
Apabila perenang dinyatakan positif menggunakan doping, ia akan dilarang berkompetisi selama empat tahun - hukuman standar bagi atlet yang dinyatakan positif memakai doping - kecuali dia dapat membuktikan bahwa dia tidak bersalah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019