Denpasar (Antara Bali) - Parade kendaraan hias bertajuk "Sanur Parade Flower Fiesta" yang merupakan rangkaian Pekan Flori Flora Nasional (PF2N)/Sanur Village Festival (SVF) yang dipusatkan di Pantai Matahari Terbit, mampu mencuri perhatian ribuan pengunjung, Minggu sore.
Parade tersebut diikuti 12 kendaraan hias yang melibatkan sekitar 3.000 orang peserta dengan formasi iring-iringan yang menampilkan seni dan budaya dari seluruh Tanah Air dengan menggunakan busana khas daerah masing-masing serta kreasi masyarakat.
Selain itu, iring-iringan tersebut juga disertai alunan beragam musik tradisional, mulai dari musik khas Bali, Jawa Tengah dan Jawa Timur, hingga atraksi marching band.
Setiap kendaraan itu dihias seunik mungkin dengan memanfaatkan beragam bentuk tanaman hias. Bahkan ada peserta parade yang sengaja menampilkan sejumlah wisatawan asing yang menggunakan busana khas Pulau Dewata berdiri di atas kendaraan hias.
Pawai tersebut juga didukung penampilan beberapa karya seni ogoh-ogoh berukuran sedang yang menggunakan bahan bekas atau daur ulang.
"Pada kegiatan ini tidak hanya didominasi kebudayaan khas Pulau Dewata, namun juga ada dari daerah lain, seperti Reog Ponorogo," kata Ketua Panitia PF2N/SVF Ida Bagus Gede Sidharta Putra.
Dia menyampaikan terimakasih kepada masyarakat Sanur yang telah bahu-membahu menyukseskan kegiatan tersebut, termasuk kepedulian menampilkan beragam kreasi selain atraksi budaya itu.
Pria yang akrab disapa Gusde itu menambahkan, kreasi yang ditampilkan tersebut berkaitan dengan tema penyelenggaraan perhelatan akbar "Flower Fiesta".
Kreativitas peserta yang berkaitan dengan tema itu, seperti dari SMP wisata Sanur yang menyuguhkan busana dan ogoh-ogoh barong berbahan daur ulang.
Kemudian SMKN 6 Denpasar yang juga memanfaatkan barang-barang sudah tidak dipakai menjadi kreasi seni yang unik.
Selain itu, ujar Gusde, ada juga produk-produk hortikultura dikemas menjadi rangkaian fashion peserta.
Bahkan ada kreasi kendaraan kampung nelayan dengan identitas Sanur, yakni desa nelayan juga tampil menyemarakkan parade ini.
Disuguhkan pula tampilan menarik barong hortikultura yang dibuat dari produk hortikultura dengan bentuk bulu dari untaian padi.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
Parade tersebut diikuti 12 kendaraan hias yang melibatkan sekitar 3.000 orang peserta dengan formasi iring-iringan yang menampilkan seni dan budaya dari seluruh Tanah Air dengan menggunakan busana khas daerah masing-masing serta kreasi masyarakat.
Selain itu, iring-iringan tersebut juga disertai alunan beragam musik tradisional, mulai dari musik khas Bali, Jawa Tengah dan Jawa Timur, hingga atraksi marching band.
Setiap kendaraan itu dihias seunik mungkin dengan memanfaatkan beragam bentuk tanaman hias. Bahkan ada peserta parade yang sengaja menampilkan sejumlah wisatawan asing yang menggunakan busana khas Pulau Dewata berdiri di atas kendaraan hias.
Pawai tersebut juga didukung penampilan beberapa karya seni ogoh-ogoh berukuran sedang yang menggunakan bahan bekas atau daur ulang.
"Pada kegiatan ini tidak hanya didominasi kebudayaan khas Pulau Dewata, namun juga ada dari daerah lain, seperti Reog Ponorogo," kata Ketua Panitia PF2N/SVF Ida Bagus Gede Sidharta Putra.
Dia menyampaikan terimakasih kepada masyarakat Sanur yang telah bahu-membahu menyukseskan kegiatan tersebut, termasuk kepedulian menampilkan beragam kreasi selain atraksi budaya itu.
Pria yang akrab disapa Gusde itu menambahkan, kreasi yang ditampilkan tersebut berkaitan dengan tema penyelenggaraan perhelatan akbar "Flower Fiesta".
Kreativitas peserta yang berkaitan dengan tema itu, seperti dari SMP wisata Sanur yang menyuguhkan busana dan ogoh-ogoh barong berbahan daur ulang.
Kemudian SMKN 6 Denpasar yang juga memanfaatkan barang-barang sudah tidak dipakai menjadi kreasi seni yang unik.
Selain itu, ujar Gusde, ada juga produk-produk hortikultura dikemas menjadi rangkaian fashion peserta.
Bahkan ada kreasi kendaraan kampung nelayan dengan identitas Sanur, yakni desa nelayan juga tampil menyemarakkan parade ini.
Disuguhkan pula tampilan menarik barong hortikultura yang dibuat dari produk hortikultura dengan bentuk bulu dari untaian padi.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011