Denpasar (Antara Bali) - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Denpasar mengharapkan agar DPRD Bali mempertimbangkan rekam jejak kandidat sebagai calon komisioner Komisi Informasi Publik (KIP) Bali.

Ketua AJI Denpasar Rofiqi Hasan, Minggu di Denpasar mengatakan, rekam jejak sangat diperlukan karena KIP merupakan lembaga yang strategis dalam menjembatani kepentingan masyarakat dan lembaga publik atas informasi.

"Lembaga ini yang nantinya akan melakukan mediasi bila terjadi sengketa informasi publik. Kami juga telah menyampaikan rekam jejak itu melalui Sekretariat DPRD Bali dalam sampul tertutup," jelasnya.

Lanjut Rofiqi, dokumen tersebut dapat menjadi masukan agar DPRD Bali benar-benar dapat memilih calon yang memiliki kapasitas dan integritas untuk menduduki lembaga itu.

"Selain itu, KIP juga diharapkan mampu mendorong lembaga publik untuk menata pelayanan informasi kepada publik yang selama ini cenderung tertutup," imbuhnya.

Adapun rekam jejak yang digarap bersama Sloka Institue dengan dukungan Indonesian Corruption Watch (ICW) yang dilakukan atas 13 calon komisioner yang sudah terseleksi hingga tahapan "Fit Propes Test".

Mereka adalah I Gede Agus Astapa,  I.G.A. Alit Suryawati, I Dewa Made,  Amertha Dhana Putra, Luh Putu Anggreni, Ketut Anjasmara, Gunadjar, I Nyoman Gde Legawa Partha, Ida Bagus Radendra Suastama, I Made  Raka Suwarna, Gede  Santanu, I Gusti Agung Gede Agung, Widiana Kepakisan, I Gusti Ngurah Wirajasa, dan  I Gusti Ngurah Wisnu Wardana.(**)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011