Lembaga sosial-kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Bali mengajak masyarakat Pulau Dewata untuk peduli terhadap bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang menyebabkan asap pekat menyelimuti 30 juta warga pada enam provinsi di Tanah Air (Sumatera dan Kalimantan).

"Untuk masyarakat Bali yang ingin memberikan donasi terbaik untuk saudara sebangsa, bisa dengan mendatangi kantor ACT Bali di Jalan Waturenggong nomor 160-A, Panjer Waturenggong, atau bisa transfer ke rekening Bank Mandiri 12700 1012 1703 atau BNI Syariah 88 0000 9288 atasnama Yayasan Aksi Cepat Tanggap," kata Tim Partnership ACT Bali, Apiska Antoni, di Denpasar, Senin (23/9).

Pada Minggu (22/9), ACT mengirimkan sejumlah armada kemanusiaan ke lokasi bencana, antara lain Humanity Food Truck, Ambulance Pre-Hospital, Humanity Water Tank, dan 10 truk logistik yang memuat 100 ton bantuan pangan berisi beras, gula, air mineral, termasuk kebutuhan sanitasi dan obat-obatan.

"Tidak hanya itu, 100 relawan terlatih juga akan diberangkatkan menuju Riau untuk membantu pemadaman api, pendistribusian bantuan maupun menggelar layanan kesehatan," katanya.

Untuk penggalangan kepedulian masyarakat Bali itu, Relawan MRI (Masyarakat Relawan Indonesia) dari ACT Bali tergerak untuk melakukan aksi kemanusiaan "Atasi Bencana Kabut Asap" pada momentum CFD (Car Free Day) di Lapangan Renon, Denpasar (22/9), dengan konsep teaterikal yang menggambarkan seperti apa kira-kira yang terjadi disana.

"Jadi, kita membuat sebuah kotak transparan besar dan ceritanya didalam kotak tersebut hiduplah suami istri dengan anak balita, lalu mengisi kotak tersebut dengan asap, dan masyarakat yang melintas akan menyaksikan secara langsung apa yang terjadi dengan keluarga tersebut," kata koordinator  aksi dari MRI Denpasar, Sheryl Anastasya, di Lapangan Renon.

Bahkan, pihaknya juga mengundang masyarakat untuk merasakan bagaimana rasanya bernapas diselimuti asap tebal minim oksigen. "Harapan kami dengan aksi teaterikal ini akan berdampak sangat besar terhadap kepedulian masyarakat masyarakat," katanya.

Pentas Kemanusiaan
Pada Minggu (6/10), Aksi Cepat Tanggap - Masyarakat Relawan Indonesia (ACT-MRI) Bali melakukan "Pentas Kemanusiaan di Level 21 Mall Denpasar, yang menggandeng Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Udayana yaitu Teater Orok.

Penampilan drama yang dibuat oleh pemain "Teater Orok" mengangkat tema "Kabut Asap". Kabut Asap merupakan salah satu kejadian bencana alam yang ada di Indonesia, karena di Pulau Sumatera dan Kalimantan lagi mengalami bencana kebakaran hutan, seru teman-teman "Teater Orok".

Setelah penampilan, pemain Teater Orok melakukan penggalangan dana ke pengunjung di level 21 Mall Denpasar. Pentas Kemanusiaan ini didukung oleh Level 21 Mall Denpasar yang sudah memberikan tempat dan waktu untuk melakukan Pentas Kemanusiaan.

Pewarta: ANTARA News Bali

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019