Pemerintah akan mempercepat pembahasan upaya reformasi ekosistem investasi untuk mempermudah penanaman modal asing di Indonesia.

"Dalam sebulan ke depan mulai hari ini kita akan terus menerus, mungkin setiap 2 hari kita akan rapat untuk khusus menyelesaikan yang berkaitan dengan perbaikan ekosistem investasi, terus menerus," kata Presiden Joko Widodo dalam sambutannya saat memimpin rapat terbatas bertopik "Perbaikan Ekosistem Investasi" di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu siang.

Menurut Presiden, hal itu dilakukan untuk mencapai keputusan-keputusan konkret sehingga perbaikan ekosistem berinvestasi dapat diperoleh.

Selain meminta kementerian dan lembaga untuk menginventarisasi masalah penghambat investasi langsung dan regulasi, Presiden juga menegaskan pemerintah harus bekerja lebih cepat.

Presiden menilai sejumlah negara kompetitor Indonesia juga berbenah dan memberikan tawaran menarik untuk menggaet investor.

"Sehingga yang saya ceritakan kemarin, yang 33 perusahaan yang tidak ada ke Indonesia itu menjadi sebuah catatan besar bagi kita," ujar Jokowi.

Baca juga: Jokowi ujicoba mobil bak Bima buatan Esemka
Baca juga: Tahun depan, Istana Presiden di Papua dibangun

Mantan gubernur DKI Jakarta itu menambahkan dirinya kerap menerima keluhan para investor yang menghadapi kendala karena regulasi, maupun perizinan untuk investasi secara prosedural terlalu berbelit.

Presiden juga mengatakan adanya diskresi aturan yang diterapkan oleh kementerian sehingga menyulitkan investor.

Jokowi menegaskan reformasi ekosistem investasi mulai dari sisi regulasi, kemudahan perizinan, insentif perpajakan, pertanahan, ketenagakerjaan, hingga keamanan sehingga menarik investasi langsung dapat menjadi kunci menghadapi penurunan pertumbuhan ekonomi global.


 

Pewarta: Bayu Prasetyo

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019