Denpasar (Antara Bali) - Kepala Badan Pengembangan Teknologi Perumahan Tradisional (BPTPT) pada Kementerian Pekerjaan Umum Iwan Suprijanto mengatakan, berdasarkan hasil penelitian bambu bisa dijadikan pengganti konstruksi bangunan rumah.

"Berdasarkan hasil penelitian dan penghitungan di atas kertas ternyata kuat tarik bambu jauh lebih baik dibandingkan dengan kekuatan besi baja," katanya saat dihubungi ANTARA di Denpasar, Minggu.

Akan tetapi, menurut dia, bambu yang digunakan untuk kontruksi bangunan itu harus memenuhi persyaratan tertentu dan di bawah pengawasan yang ketat.

Pria lulusan Universitas Brawijaya jurusan arsitektur itu mengatakan, bambu tersebut hanya jenis tertentu saja, seperti pohon bambu tali. Selain itu umurnya juga harus diperhatikan, yakni berusia antara tiga sampai lima tahun.

"Akan tetapi kami dari Kementerian PU tidak merekomendasikan kepada pihak manapun atau masyarakat untuk penggunaan bambu sebagai bahan konstruksi bangunan," ujar pria yang  meraih gelar penguasaan teknologi bangunan dari Jepang itu.

Sebab, Iwan menambahkan, saat pengujian pengawasan kualitas bambu sangatlah ketat sehingga resiko terjadinya kesalahan bisa diminimalisir.

Menurut pria yang meraih gelar pascasarjana di Universitas Gajah Mada itu, hal itu tentunya akan berbeda dengan penerapan di lapangan sebab pengawasan terhadap kualitas kayu pastilah kurang sehingga sangat beresiko.(**)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011