Rektor Undiksha, Singaraja, Bali, Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd. meminta para mahasiswa menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) unggul, yakni SDM yang mampu bersaing di era global yang penuh tantangan, namun tidak mengabaikan karakter.  

"Presiden Jokowi menyatakan bahwa SDM unggul adalah kunci Indonesia di masa depan. Pendidikan tinggi sebagai lini terakhir pendidikan harus mampu membentuk SDM yang berkarakter jujur, pekerja keras, kolaboratif, solutif, dan entrepreneurship," katanya dalam keterangan pers yang diterima, Selasa.

Dalam upacara wisuda ke-59 yang diikuti 1.946 wisudawan dari berbagai program studi di Gedung Auditorium Undiksha pada 29-30 Agustus lalu, Jampel mengatakan para lulusan Undiksha harus kompetitif dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan, menguasai "the emerging skill", yang mampu mengisi "the emerging jobs" dan inovatif dalam membangun "the emerging business".

"Semua itu menjadi perhatian serius Undiksha sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi yang bersandar pada keluhuran nilai-nilai pendidikan. Sejak awal, Undiksha telah menjadikan kualitas SDM sebagai bagian terintegrasi dari pengembangan kelembagaan tak terkecuali kualitas lulusan," katanya.

Undiksha melalui lulusannya, kata Jampel yang mantan Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Undiksha itu, sangat mengutamakan penanaman nilai-nilai kebaikan dan kebijaksanaan sebagai inti dari pendidikan karakter dan jauh lebih tinggi nilainya dibandingkan dengan melahirkan lulusan yang kompeten namun tidak berkarakter.

"Dengan kata lain, lulusan Undiksha harus unggul secara akademis dan karakter. Sejalan dengan preposisi tersebut, kegiatan-kegiatan intra, ekstra, dan ko-kurikuler di kalangan mahasiswa selalu diarahkan pada bagaimana nilai-nilai karakter tersebut mampu dibudayakan, sehingga nantinya dapat menjadi kebiasaan sehari-hari," katanya.

Jika hal tersebut dapat dilakukan dengan baik, katanya, pembangunan nasionalisme dan wawasan kebangsaan yang universal juga akan terealisasi dengan optimal. Hal tersebut penting, karena Undiksha menyadari bahwa untuk dapat bersaing dalam konstelasi persaingan global, maka penguatan pondasi nilai-nilai kebangsaan sebagai wujud pendidikan karakter, harus lebih dulu dilakukan.

"Wisudawan itu belum sepenuhnya mewujudkan seluruh potensi unggulan dalam dirinya, jadi harus terus berkembang menjadi SDM Unggul dalam rangka mewujudkan Indonesia Maju. Harus terus menggali keterampilan. Ini sangat penting untuk meningkatkan daya saing. Tidak hanya cukup bermodal gelar akademik sekarang saja," ucapnya.

Baca juga: Rektor Undiksha minta mahasiswa siap hadapi revolusi industri 4.0

Untuk mewujudkan SDM unggul, kata Jampel, Undiksha telah melaksanakan terobosan-terobosan dari sisi input, proses, output, dan outcome. Di awali dengan sistem rekrutmen yang profesional hingga peningkatan kualitas SDM yang dilakukan melalui pelatihan-pelatihan, studi lanjut, dan program-program peningkatan SDM unggul lainnya.

"Salah satu program yang dicanangkan tahun ini adalah Internationalization at Home/ Program yang bertujuan untuk meningkatakan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman internasional SDM Undiksha yang menjadi tuntutan global saat ini," katanya.

Apalagi, daya saing SDM Undiksha belakangan memang makin meningkat seiring perubahan zaman yang semakin kompleks. Hal ini sesuai dengan visi Undiksha yaitu unggul berlandasakan falsafah tri hita karana di Asia pada tahun 2045.

Program-program peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi, tapi juga digulirkan program peningkatan karakter bagi SDM di lingkungan Undiksha melalui program character building bagi pendidik dan tenaga kependidikan serta mahasiswa. Dengan kata lain, SDM Undiksha didorong mampu kompetitif secara keilmuan dan juga kompetitif dalam karakter.

"Seiring meningkatnya kompetisi global di era revolusi industri 4.0, yang diwarnai perubahan semakin cepat, persaingan semakin tajam, maka kebutuhan akan SDM yang berkualitas tidak dapat terelakkan," katanya.

Dalam upacara wisuda ke-59 yang berlangsung dua kali pada 29 dan 30 Agutus 2019 itu, lulusan berprestasi pamuncak tingkat universitas diraih Dr. I Putu Mas Dewantara, M.Pd., Program Studi Pendidikan Bahasa, jenjang pendidikan Doktor dengan IPK 3,84, dan masa studi lima tahun.

Baca juga: Undiksha teliti anggur lokal jadi "wine" bebas alkohol

Pewarta: Made Adnyana

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019