Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla, memberikan imbauan bagi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), terkait dengan pameran teknologi agar memamerkan terobosan teknologi selama setahun terakhir.

"Saya bersyukur bahwa saya menghadiri 4 tahun dalam peringatan ini, memang dalam satu kali pameran beberapa waktu yang lalu, tahun lalu saya diperingatkan hasil kerja hasil satu hingga 3 tahun sebelumnya sudah saya lihat. Mulai tahun -tahun setelah itu, pokoknya harus ada tahun penemuannya kapan, nah yang bisa dipamerkan hanya 1 tahun terakhir tidak boleh 5 tahun terakhir dipamerkan," kata Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla, Rabu.

Dalam sambutannya di acara Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) ke-24 di Denpasar, Wapres Jusuf Kalla menegaskan agar yang dipamerkan hanya hasil dari satu tahun terakhir, untuk lima tahun terakhir tidak diperbolehkan untuk dipamerkan. Pihaknya menyayangkan karena terakhir terjadi berulang - ulang, ditambah lagi berada di bawah BPPT.

Baca juga: Wapres: peringkat Indonesia di Global Innovation Index harus meningkat

"Jadi terakhir itu berulang-ulang dan justru di BPPT, pusat teknologinya memamerkan yang sudah lama, padahal inovasinya berkembangnya luar biasa. Kita banyak melakukan sesuatu, namun kita semua juga memahami bahwa kita mempunyai ketertinggalan di banding banyak negara," jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa teknologi tidak hanya tentang teknologi dan manufacturing tetapi juga inovasi dalam pelayanan,dan inovasi dalam sistem. Salah satunya untuk memesan kamar, yang sebelumnya mendaftar secara manual, saat ini dapat mendaftarkan diri secara online.

Menurutnya banyak kesempatan di Indonesia ini, untuk dapat mengembangkan kreatifitas dan inovasi.

Baca juga: Wapres: inovasi bermakna jika bisa komersial

"Banyak kesempatan untuk berinovasi, kita sekarang kalah dalam mengimpor beras artinya inovasi di bidang pangan masih kita butuhkan, kita juga impor daging berarti inovasi di bidang peternakan kita butuhkan tapi tentu juga disini penuh persaingan, untuk itu kita butuh teknologi dan kerjasama satu sama lain," ujar Jusuf Kalla.

Ia menambahkan, suatu inovasi hanya bisa bermakna apabila dapat dikomersialkan, namun jika inovasi itu tidak dapat dikomersialkan dan di pasarkan, berarti itu hanya untuk disimpan saja.

"Kalau inovasi itu nggak bisa dikomersialkan ya itu cuma memenuhi lemari - lemari buku tempat kita menulis saja tapi yang penting kan itu butuh kerjasama antara akademisi, universitas dan para pengusaha," ujarnya.

Video oleh Pande Yudha

Pewarta: Ayu Khania Pranishita

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019