Petugas Museum China mencatat, setiap hari lebih dari 2.000-3.000 wisatawan domestik dan mancanegara, mengunjungi National Centre for the Arts of China dan China Capital Museum, yang terletak di pusat Kota Beijing.

"Jumlah ini meningkat pada hari liburan panjang, terutama liburan sekolah yakni mencapai 4,000-6.000 orang per hari," kata pemandu Museum China, Lilu Sha, kepada delegasi wartawan Indonesia yang mengunjungi museum itu, Minggu.

Di museum tersebut, para pengunjung diperkenalkan dengan berbagai peninggalan bersejarah ribuan tahun lalu yang ada di Beijing. "Semua peninggalan yang ada di dalam musem ini merupakan replika dan hanya berasal dari Beijing," katanya menjelaskan.
 
Salah satu peninggalan bersejarah yang bisa dilihat di Museum China adalah alat transportasi berupa kapal. (ANTARA FOTO/Bernadus Tokan)


Menurut dia, semua peninggalan ini antara 500-10.000 tahun yang lalu. Peninggalan ini disimpan di bangunan berlantai enam yang dibagi dalam dua bangunan yakni sisi timur lima lantai dan sisi barat enam lantai.

Dia mengatakan, peninggalan yang paling menarik di zaman purba adalah tempat penyimpanan arak, yang digunakan sebagai tempat minum para raja sekitar 3.000 tahun yang lalu.

Selain peninggalan Dinasti Han 2000 tahun lalu, dimana pada 221-220 mulai ada pembuatan mata uang perunggu, yang sebelumnya menggunakan kerang sebagai alat tukar.

Baca juga: Jurnalis Bali-NTB-NTT kunjungi Tiongkok

Peninggalan lain yang juga paling menarik untuk wisatawan adalah pada zaman Dinasti Wei, Jin dan Nirhern antara 220-581, dimana pada saat itu dilakukan kesepakatan untuk penetapan agama Budha sebagai penyatu bagi penduduk China.

"Saat itu, mulai muncul perbedaan-perbedaan di antara masyarakat, sehingga pada zaman ini ditetapkan aliran kepercayaan bagi penduduk China yakni agama Budha untuk menyatukan perbedaan-perbedaan di antara warga masyarakat," katanya menjelaskan.

Museum China dibangun pada tahun 2006 dan dijadikan sebagai pusat peradaban China. Bangunan seluas 60 ribu meter persegi ini dibagi menjadi dua bagian yakni sisi Ttmur dan sisi barat, dan dilayani oleh sekitar 20 orang pemandu.

Para pengunjung museum ini baik domestik maupun manca negara tidak dikenakan biaya. 

Baca juga: "Istana terlarang" jadi destinasi wisata terfavorit di Tiongkok

Pewarta: Bernadus Tokan

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019