Negara (Antara Bali) - Kepala Dinas Kesehatan Dan Kesejahateraan Sosial Kabupaten Jembrana, dr Putu Suasta, menganggap, kasus penyakit muntaber yang menyerang masyarakat masih dalam batas normal.

"Warga yang terkena muntaber sebenarnya selalu ada, seperti halnya kasus demam berdarah yang terus muncul," katanya di Negara, Rabu.

Menurut dia, dari pantauan di lapangan dan laporan dari pihak puskesmas maupun rumah sakit, penderita muntaber masih bersifat sporadis dan tidak terfokus pada satu wilayah.

Namun dia mengakui, di awal musim hujan saat ini wabah muntaber memang potensial muncul karena kondisi kekebalan tubuh manusia menurun akibat pergantian cuaca.

"Kalau pasien muntaber yang ada sekarang masih dalam taraf normal dan penyakitnya bukan disebabkan oleh satu faktor, seperti sumber air yang tercemar," katanya.

Jika penyebabnya karena sumber air yang tercemar, Suasta memastikan, wabah tersebut akan menjalar dengan cepat.

Oleh sebab itu, pihaknya terus melakukan pantauan khususnya dengan menelusuri sebab-sebab seseorang terkena muntaber.

Belakangan ini, warga Kabupaten Jembrana, khususnya anak-anak memang kerap terserang diare dan muntaber.

Namun, sebagian besar dari mereka sudah sembuh hanya dengan berobat ke puskesmas maupun dokter praktik umum di daerah paling barat Pulau Bali itu.(*)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011