PT PLN (Persero) memastikan pada Selasa pagi seluruh sistem kelistrikan di wilayah Jakarta, Banten, dan Jawa Barat, sudah normal kembali pascapemadaman sejak Minggu (4/8/2019) siang.

Hingga Selasa pagi, pembangkit yang sudah masuk ke sistem sebesar 12.378 MW dengan 23 gardu induk tegangan ekstra tinggi (GITET) telah beroperasi.

Siaran pers PLN di Jakarta, Selasa, menyebutkan pemulihan beban padam di wilayah DKI Jakarta telah kembali normal pada Senin (5/8/2019) pukul 17.50 WIB, Banten pukul 21.20 WIB dan Jawa Barat pukul 23.27 WIB.

Beban puncak listrik pada Selasa pagi ini di DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat sebesar 13.674 MW dengan daya mampu total 15.378 MW.

"Alhamdulillah, seluruh sistem sudah normal, dan kami akan terus menjaga kestabilan sistem ini," ungkap Plt Dirut PT PLN Sripeni Inten Cahyani.

Baca juga: PLN mohon maaf

Pembangkit-pembangkit yang sudah menyala pada Selasa pagi :
1. PLTU Suralaya 7 unit
2. Pembangkit Cilegon 1 unit
3. Pembangkit Muara Karang Blok 1 dan 2
4. PLTU Muara Karang 2 unit
5. Pembangkit Priok Blok 1-4
6. PLTU Lontar 3 unit
7. PLTP Salak
8. PLTA Saguling
9. PLTA Cirata
10. PLTU Labuan 1 unit,
11. PLTU Lestari Banten Energi
12. PLTP di Jawa Barat
13. Pembangkit Muara Tawar Blok 1-5
14. PLTU Cirebon Electric Power
15. PLTU Indramayu 2 unit

Sementara, rencana masuk sistem atau proses sinkronisasi pada Selasa malam:
1. PLTU Pelabuhan Ratu 1
2. PLTU Pelabuhan Ratu 3
3. PLTU Suralaya 1

"Selain itu, semua jaringan 500 kV dan 150 kV sudah kembali normal," tambah Sripeni.

Baca juga: PLN bantah adanya sabotase dalam pemadaman

Sementara itu, terkait kompensasi untuk pelanggan yang terkena pemadaman, Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN I Made Suprateka mengatakan kompensasi akan diberikan sebesar 35 persen dari biaya beban atau rekening minimum untuk konsumen golongan tarif penyesuaian (adjustment).

Sedangkan, kompensasi sebesar 20 persen dari biaya beban atau rekening minimum untuk konsumen pada golongan tarif non adjustment. "Pemberian kompensasi akan diberlakukan pada rekening bulan berikutnya," kata Made.

Khusus untuk pelanggan prabayar, kompensasi disetarakan dengan pengurangan tagihan pada golongan tarif adjustment .

Kompensasi ini akan diberikan saat pelanggan membeli token berikutnya. Besaran kompensasi yang diterima dapat dilihat pada tagihan rekening atau bukti pembelian token untuk konsumen prabayar

Khusus untuk pelanggan premium, PLN akan memberikan kompensasi sesuai service level agreement (SLA) yang telah ditandatangani bersama.

Baca juga: YLKI: PLN telah rugikan masyarakat dan bisnis


Jokowi: jangan terulang lagi
Sebelumnya (5/8), Presiden Joko Widodo meminta PT PLN (Persero) untuk segera membenahi gangguan aliran listrik dan memiliki kalkulasi yang benar agar pemadaman listrik tidak terulang lagi dan tidak merugikan masyarakat.

"Saya minta tidak terulang lagi, itu saja. Cukup sekian," kata Presiden setelah menerima penjelasan dari Plt Dirut PT PLN (Persero) Sripeni Inten Cahyani di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Senin.

Presiden mendatangi kantor pusat PT PLN (Persero) untuk mengetahui langsung penyebab padamnya listrik di sebagian Jawa Minggu (4/8). Presiden Jokowi pada awal pertemuan dengan Direksi PLN menyampaikan bahwa peristiwa pemadaman di Jawa ini pernah terjadi pada tahun 2007 dan peristiwa itu semestinya menjadi pelajaran berharga agar tidak terjadi lagi. Namun, saat ini terjadi sejak Minggu (4/8) siang.

Presiden mempertanyakan dalam sebuah manejemen besar PLN mestinya ada tata kelola risiko-risiko yang dihadapi dengan manajemen besar.

Dalam pemberitaan sebelumnya, PT Perusahaan Listrik Negara (persero) memohon maaf kepada masyarakat atas padamnya aliran listrik di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) yang terjadi Minggu mulai pukul 11.48 WIB

"Kami mohon maaf sebesar-besarnya untuk pemadaman yang terjadi, saat ini upaya penormalan terus kami lakukan, bahkan beberapa Gardu Induk sudah mulai berhasil dilakukan penyalaan," kata Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN I Made Suprateka dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (4/8).

Made menjelaskan penyebab padamnya listrik di wilayah Jabodetabek dikarenakan adanya gangguan Gas Turbin 1 sampai dengan 6 Suralaya yang mengalami trip, sementara Gas Turbin 7 saat ini dalam posisi mati (Off). Selain itu Pembangkit Listrik Tenaga Gas Turbin Cilegon juga mengalami gangguan atau trip.

Pewarta: Kelik Dewanto

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019