Tiga negara memastikan gelar di tangan mereka setelah wakil-wakilnya lolos ke partai puncak turnamen bulu tangkis Blibli Indonesia Open 2019.
Indonesia menjadi yang pertama memastikan gelar dari ganda putra setelah Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon lolos ke final.
Ahsan/Hendra menumbangkan ganda Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi lewat permainan ketat tiga gim 17-21 21-19 21-17 dalam waktu 57 menit pada semifinal di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu.
The Daddies akan menjajal kompatriotnya yang lebih muda, duo Minions dalam All Indonesian Final, Minggu.
"Sebetulnya kami tidak kepikiran masuk final, karena targetnya semifinal. Namun ternyata bisa masuk final, jadi yang pasti kami akan main maksimal saja besok," kata Ahsan usai laga.
Final ganda putra yang Minggu sore nanti akan menjadi ajang kedua wakil Indonesia yang pernah menjadi juara Indonesia Open itu.
Kevin/Marcus adalah edisi 2018, sementara Ahsan/Hendra berjaya pada 2013.
"Setiap pemain mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing.... Kami sudah sering latihan bareng, sudah sama-sama tahu banget. Kami ingin berikan yang terbaik saja," kata Kevin menghadapi final sore nanti.
Pada ganda putri, terjadi pertempuran sesama wakil Jepang antara Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi dan Yuki Fukushima/Sayaka Hirota.
Matsutomo/Takahashi, yang menjadi unggulan ketiga, menyingkirkan Lee So Hee/Shin Seung Chan, unggulan keenam asal Korea Selatan 17-21 21-14 21-15 dalam 1 jam 12 menit
Matsutomo/Takahashi mengaku baru pulih dari demam tinggi yang mereka derita pada pertandingan sebelumnya, perempat final melawan Kim So Yeong/Kong Hee Yong. Suhu badan Matsumomto dan Takahashi sempat mencapai 38 derajat Celsius kala itu.
"Sakit tidak menjadi alasan untuk kami," kata Takahashi yang akan menghadapi pasangan juara Indonesia Open tahun lalu itu.
Sementara itu, mahkota tunggal putri akan diperebutkan oleh unggulan lima asal India Pusarla V. Sindhu dan unggulan lima Jepang, Akane Yamaguchi.
Sindhu menyingkirkan unggulan kedua China Chen Yu Fei 21-19 21-10 dalam 46 menit. Sementara Yamaguchi kurang puas dengan kemenangannya karena sang unggulan pertama Taiwan Tai Tzu Ying, juara bertahan turnamen, sedang dalam kondisi kurang fit pada babak empat besar.
"Seharusnya pertandingan hari ini lebih berat dari final nanti... saya ingin mengembalikan stamina dan mempelajari permainan lawan malam nanti," kata Yamaguchi usai menang mudah 21-9 , 21-15.
Sabtu malam tadi, tuah Istora GBK membawa Anders Antonsen ke final keduanya secara beruntun di Jakarta.
Baca juga: Jadwal final Indonesia Open
Baca juga: Unggulan kedua Cina Wang/Huang tingkatkan fokus
Antonsen, yang pada awal tahun menjadi juara Indonesia Masters itu, mengatasi perlawanan tunggal putra Hong Kong Wong Wing Ki Vincent 21-17 21-10 dalam tempo 50 menit.
"Aku merasa sangat baik, sangat senang dengan performaku. Aku merasa bermain permainan yang bagus. Ini pertemuan pertama kami jadi cukup berjuang sedikit di awal tapi setelah aku dapatkan gim pertama kemudian aku rasa aku bermain lebih bagus," kata Antonsen usai laga.
"Sekarang aku harus menikmati momen ini sebentar lalu aku akan fokus ke pertandingan yang akan digelar beberapa jam ke depan dan besok akan sangat berkesan karena ini adalah final kedua berturut-turut di Istora Senayan. Tak bisa dibayangkan."
Dalam final, Antonsen akan bertemu dengan unggulan empat asal Taiwan Chou Tien Chen yang mengalahkan Kantaphon Wangcharoen dari Thailand.
Kemudian, pada partai terakhir semifinal malam tadi, China memastikan gelar juara ganda campuran setelah kedua wakilnya lolos ke final.
Wang Yi LYu/Huang Dong Ping, unggulan kedua China mendapatkan tiket ke final usai menyingkirkan ganda campuran Malaysia, unggulan kelima, 21-13 22-20.
Kemudian wakil China lainnya, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong, yang merupakan unggulan pertama, memupuskan kembali harapan Malaysia setelah mengirim pulang wakilnya, Tan Kian Meng/Lai Pei Jing 21-12 21-16.
"Kami bukan hanya ingin masuk final tapi ingin mencoba meraih hasil terbaik mungkin," kata Zheng Si Wei usai laga.
Zheng/Huang sudah tercatat sembilan kali bertemu di turnamen dengan rekan satu negaranya itu, delapan di antaranya menang.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Indonesia menjadi yang pertama memastikan gelar dari ganda putra setelah Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon lolos ke final.
Ahsan/Hendra menumbangkan ganda Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi lewat permainan ketat tiga gim 17-21 21-19 21-17 dalam waktu 57 menit pada semifinal di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu.
The Daddies akan menjajal kompatriotnya yang lebih muda, duo Minions dalam All Indonesian Final, Minggu.
"Sebetulnya kami tidak kepikiran masuk final, karena targetnya semifinal. Namun ternyata bisa masuk final, jadi yang pasti kami akan main maksimal saja besok," kata Ahsan usai laga.
Final ganda putra yang Minggu sore nanti akan menjadi ajang kedua wakil Indonesia yang pernah menjadi juara Indonesia Open itu.
Kevin/Marcus adalah edisi 2018, sementara Ahsan/Hendra berjaya pada 2013.
"Setiap pemain mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing.... Kami sudah sering latihan bareng, sudah sama-sama tahu banget. Kami ingin berikan yang terbaik saja," kata Kevin menghadapi final sore nanti.
Pada ganda putri, terjadi pertempuran sesama wakil Jepang antara Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi dan Yuki Fukushima/Sayaka Hirota.
Matsutomo/Takahashi, yang menjadi unggulan ketiga, menyingkirkan Lee So Hee/Shin Seung Chan, unggulan keenam asal Korea Selatan 17-21 21-14 21-15 dalam 1 jam 12 menit
Matsutomo/Takahashi mengaku baru pulih dari demam tinggi yang mereka derita pada pertandingan sebelumnya, perempat final melawan Kim So Yeong/Kong Hee Yong. Suhu badan Matsumomto dan Takahashi sempat mencapai 38 derajat Celsius kala itu.
"Sakit tidak menjadi alasan untuk kami," kata Takahashi yang akan menghadapi pasangan juara Indonesia Open tahun lalu itu.
Sementara itu, mahkota tunggal putri akan diperebutkan oleh unggulan lima asal India Pusarla V. Sindhu dan unggulan lima Jepang, Akane Yamaguchi.
Sindhu menyingkirkan unggulan kedua China Chen Yu Fei 21-19 21-10 dalam 46 menit. Sementara Yamaguchi kurang puas dengan kemenangannya karena sang unggulan pertama Taiwan Tai Tzu Ying, juara bertahan turnamen, sedang dalam kondisi kurang fit pada babak empat besar.
"Seharusnya pertandingan hari ini lebih berat dari final nanti... saya ingin mengembalikan stamina dan mempelajari permainan lawan malam nanti," kata Yamaguchi usai menang mudah 21-9 , 21-15.
Sabtu malam tadi, tuah Istora GBK membawa Anders Antonsen ke final keduanya secara beruntun di Jakarta.
Baca juga: Jadwal final Indonesia Open
Baca juga: Unggulan kedua Cina Wang/Huang tingkatkan fokus
Antonsen, yang pada awal tahun menjadi juara Indonesia Masters itu, mengatasi perlawanan tunggal putra Hong Kong Wong Wing Ki Vincent 21-17 21-10 dalam tempo 50 menit.
"Aku merasa sangat baik, sangat senang dengan performaku. Aku merasa bermain permainan yang bagus. Ini pertemuan pertama kami jadi cukup berjuang sedikit di awal tapi setelah aku dapatkan gim pertama kemudian aku rasa aku bermain lebih bagus," kata Antonsen usai laga.
"Sekarang aku harus menikmati momen ini sebentar lalu aku akan fokus ke pertandingan yang akan digelar beberapa jam ke depan dan besok akan sangat berkesan karena ini adalah final kedua berturut-turut di Istora Senayan. Tak bisa dibayangkan."
Dalam final, Antonsen akan bertemu dengan unggulan empat asal Taiwan Chou Tien Chen yang mengalahkan Kantaphon Wangcharoen dari Thailand.
Kemudian, pada partai terakhir semifinal malam tadi, China memastikan gelar juara ganda campuran setelah kedua wakilnya lolos ke final.
Wang Yi LYu/Huang Dong Ping, unggulan kedua China mendapatkan tiket ke final usai menyingkirkan ganda campuran Malaysia, unggulan kelima, 21-13 22-20.
Kemudian wakil China lainnya, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong, yang merupakan unggulan pertama, memupuskan kembali harapan Malaysia setelah mengirim pulang wakilnya, Tan Kian Meng/Lai Pei Jing 21-12 21-16.
"Kami bukan hanya ingin masuk final tapi ingin mencoba meraih hasil terbaik mungkin," kata Zheng Si Wei usai laga.
Zheng/Huang sudah tercatat sembilan kali bertemu di turnamen dengan rekan satu negaranya itu, delapan di antaranya menang.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019