Bayi kembar siam dengan posisi "berdempet" berjenis kelamim perempuan dari pasangan Kadek Redita (24) dan Putu Ayu Sumadi (17) asal Buleleng sedang menjalani perawatan secara intensif di ruang NICU RSUP Sanglah, Denpasar dengan ditempatkan pada ruang inkubator.
"Ya kalau sekarang ini kemungkinan survival, karena hari ketiga masih baik, karena di hari ketiga masih terlihat tanda vitalnya baik, fungsi pencernaannya juga baik, nanti kita tinggal work up, kalau saat anaknya stabil kita bisa melakukan pemeriksaan dengan baik," kata dokter bedah anak, dr I Made Darmajaya, Sp. B, Sp. BA (K), yang menjelaskan kondisi Bayi tersebut, Jumat.
Ia mengatakan bahwa saat pemeriksaan pun juga melihat proses USG-nya, setelah itu dilakukan rontgen, untuk dapat melihat komposisi dari organ - organ yang berada di dalam tubuh dari anak kembar siam tersebut. Untuk melakukan tahap operasi pun pihaknya menegaskan membutuhkan waktu yang cukup lama dan tidak bisa melakukan operasi yang cepat.
"Semuanya baik - baik saja, dengan adanya satu kelainan bawaan tidak bisa menutup kelainan lainnya, jadi aturan kelainan bawaan adalah, satu kelainan yang muncul maka kelainan yang lain dalam perjalanan waktu baru bisa dikenali," jelasnya.
Menurutnya, tim medis telah melakukan pengamatan dari luar bahwa dari bayi kembar siam tersebut, secara anatomi apabila dapat mengeluarkan kotoran berarti anusnya berfungsi dengan baik.
"Jantungnya ada dua dan terdengar, dan nantinya akan dilihat ada pembuluh darah yang dapat dipisahkan atau kemudian proses minum dan makannya juga baik, artinya ini kan salah satu blok tubuhnya berfungsi kan, dengan begitu dokter jantung akan memberi penilaian apakah ini baik untuk dipisah," ungkap dr I Made Darmajaya.
Disisi lain, orang tua bayi kembar siam, I kadek Redita menjelaskan bahwa anaknya lahir di RS SHanti Graha, dengan panjang 45 cm dan berat 4,2 kg. Namun, pihaknya tidak memberikan informasi kondisi kelahiran sang anak dengan Istrinya yang saat ini sedang dalam perawatan di RS tersebut.
"Saya ingin cepat diproses anaknya biar kita tahu hasilnya terus rongga - rongga tubuhnya bagian dalam gimana, istri belum tahu kalau kondisi kembar siam, takutnya syok karena melahirkan secara sesar, bayinya juga sudah dalam Inkubator, dan supaya Istri juga tidak panik," kata I kadek Redita.
Ia juga mengharapkan agar kedua anaknya yang merupakan kelahiran anak pertama mendapat penanganan dengan baik dan keduanya bisa selamat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Ya kalau sekarang ini kemungkinan survival, karena hari ketiga masih baik, karena di hari ketiga masih terlihat tanda vitalnya baik, fungsi pencernaannya juga baik, nanti kita tinggal work up, kalau saat anaknya stabil kita bisa melakukan pemeriksaan dengan baik," kata dokter bedah anak, dr I Made Darmajaya, Sp. B, Sp. BA (K), yang menjelaskan kondisi Bayi tersebut, Jumat.
Ia mengatakan bahwa saat pemeriksaan pun juga melihat proses USG-nya, setelah itu dilakukan rontgen, untuk dapat melihat komposisi dari organ - organ yang berada di dalam tubuh dari anak kembar siam tersebut. Untuk melakukan tahap operasi pun pihaknya menegaskan membutuhkan waktu yang cukup lama dan tidak bisa melakukan operasi yang cepat.
"Semuanya baik - baik saja, dengan adanya satu kelainan bawaan tidak bisa menutup kelainan lainnya, jadi aturan kelainan bawaan adalah, satu kelainan yang muncul maka kelainan yang lain dalam perjalanan waktu baru bisa dikenali," jelasnya.
Menurutnya, tim medis telah melakukan pengamatan dari luar bahwa dari bayi kembar siam tersebut, secara anatomi apabila dapat mengeluarkan kotoran berarti anusnya berfungsi dengan baik.
"Jantungnya ada dua dan terdengar, dan nantinya akan dilihat ada pembuluh darah yang dapat dipisahkan atau kemudian proses minum dan makannya juga baik, artinya ini kan salah satu blok tubuhnya berfungsi kan, dengan begitu dokter jantung akan memberi penilaian apakah ini baik untuk dipisah," ungkap dr I Made Darmajaya.
Disisi lain, orang tua bayi kembar siam, I kadek Redita menjelaskan bahwa anaknya lahir di RS SHanti Graha, dengan panjang 45 cm dan berat 4,2 kg. Namun, pihaknya tidak memberikan informasi kondisi kelahiran sang anak dengan Istrinya yang saat ini sedang dalam perawatan di RS tersebut.
"Saya ingin cepat diproses anaknya biar kita tahu hasilnya terus rongga - rongga tubuhnya bagian dalam gimana, istri belum tahu kalau kondisi kembar siam, takutnya syok karena melahirkan secara sesar, bayinya juga sudah dalam Inkubator, dan supaya Istri juga tidak panik," kata I kadek Redita.
Ia juga mengharapkan agar kedua anaknya yang merupakan kelahiran anak pertama mendapat penanganan dengan baik dan keduanya bisa selamat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019