Animo masyarakat Indonesia, terutama generasi milenial untuk berinvestasi pada mata uang kripto (cryptocurrency) diprediksi akan meningkat seiring berkembangnya teknologi.

"Potensi investasi cryptocurrency di Indonesia sangat menjanjikan, terutama generasi milenial. Nasabah cryptocurrency baru mencapai sekitar dua juta orang, sekitar satu persen dari jumlah penduduk Indonesia," ujar Chief Operation Officer digitalexchange.id Agung Kameswara usai peluncuran platform digitalexchange.id di Tangerang, Jumat.

Peningkatan minat masyarakat terhadap investasi cryptocurrency, lanjut Agung, juga dilatarbelakangi transaksi yang mudah, menggunakan teknologi digital yang dinamakan blockchain, yakni berupa catatan berisi semua transaksi.

Agung mengatakan keaslian setiap transaksi dilindungi dengan tanda tangan digital yang terhubung dengan alamat pengirim sehingga memungkinkan semua pengguna memiliki kendali penuh atas pengiriman mata uang kripto itu.
 

"Teknologi itu membuat transaksi mata uang kripto aman. Sehingga, diprediksi banyak yang memilih investasi cryptocurrency," katanya.

Namun, Agung mengingatkan transaksi pada mata uang kripto cukup fluktuatif dan memiliki risiko yang tinggi.

"High risk, high return. Namun pada setiap fluktuasi terdapat peluang yang cukup menguntungkan," katanya.

Sementara, CEO digitalexchange.id Duwi Sudarto Putro menambahkan mata uang kripto juga tidak terlalu dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah maupun isu yang sedang hangat seperti perang dagang antara Amerika Serikat dan China.

"Supply and demand (penawaran dan permintaan) menjadi salah satu prinsip bagaimana harga cryptocurrency terbentuk. Cryptocurrency itu istilahnya aset emas (logam mulia) digital fluktuasinya juga cenderung dipengaruhi oleh isu-isu seputar perkembangan teknologi blockchain," katanya.

 

Pewarta: Zubi Mahrofi

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019