Denpasar (Antara Bali) - Kondisi kedua pasien kakak-beradik asal Kabupaten Bangli, berinisial Ald (10) dan Ra (5) yang terserang virus flu burung, sampai Sabtu siang masih dirawat intensif di rumah sakit karena kondisinya yang mengkhawatirkan.
Berdasarkan pantauan ANTARA, di ruangan isolasi Nusa Indah yang khusus diperuntukkan bagi pasien yang terindikasi terserang penyakit menular itu tampak mendapat penjagaan ketat dari pihak rumah sakit.
Wartawan hanya diperbolehkan melihat kondisi kedua pasien dari monitor pengawas yang terdapat di ruangan itupun harus dengan kondisi yang benar-benar steril dan tidak semuanya bisa masuk.
"Tim dokter yang menangani kedua pasien tersebut telah memberikan obat tamiflu dan anti infeksi guna menstabilkan kondisi pasien," kata Direktur Medik RSUP Sanglah dr AAN Jaya Kusuma di Denpasar, Sabtu.
Dia menjelaskan, saat masuk kedua warga asal Banjar Dinas Antuga, Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli itu kondisi fisiknya menunjukkan tanda penderita flu burung.
Ciri fisik tersebut, tambah Jaya Kusuma, antara lain kondisinya panas cukup tinggi dan mengalami sesak nafas sehingga harus diberikan alat bantuan pernapasan.*
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
Berdasarkan pantauan ANTARA, di ruangan isolasi Nusa Indah yang khusus diperuntukkan bagi pasien yang terindikasi terserang penyakit menular itu tampak mendapat penjagaan ketat dari pihak rumah sakit.
Wartawan hanya diperbolehkan melihat kondisi kedua pasien dari monitor pengawas yang terdapat di ruangan itupun harus dengan kondisi yang benar-benar steril dan tidak semuanya bisa masuk.
"Tim dokter yang menangani kedua pasien tersebut telah memberikan obat tamiflu dan anti infeksi guna menstabilkan kondisi pasien," kata Direktur Medik RSUP Sanglah dr AAN Jaya Kusuma di Denpasar, Sabtu.
Dia menjelaskan, saat masuk kedua warga asal Banjar Dinas Antuga, Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli itu kondisi fisiknya menunjukkan tanda penderita flu burung.
Ciri fisik tersebut, tambah Jaya Kusuma, antara lain kondisinya panas cukup tinggi dan mengalami sesak nafas sehingga harus diberikan alat bantuan pernapasan.*
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011