Pebalap andalan Indonesia Muhammad Fadli Imammudin membuka peluang lolos ke Paralimpiade 2020 Tokyo, Jepang setelah menjadi juara pada Asian Road Paracycling Championship (ARCC) 2019 di Tashkent Uzbekistan, Selasa (23/4).

Fadli yang turun di nomor Individual Time Trial (ITT) Paracycling kategori C4 (tunadaksa) sukses membukukan waktu tercepat untuk menempuh jarak 20 km. Dengan hasil tersebut pria yang juga seorang pebalap motor ini dinobatkan sebagai juara Asia untuk nomor ITT road race 2019.

"Alhamdulillah rezeki tidak pernah ketuker. Got the Gold Medal n Rainbow from ARCC. Terima kasih atas dukungannya. Semakin terbuka peluang untuk Paralympic Tokyo 2020. Keep hard working," tulis Muhammad Fadli dalam akun instgram pribadinya, @mfadly43, saat dipantau dari Jakarta, Rabu dini hari.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Alhamdulillah rezeki tidak pernah tertukar????. I Got the Gold Medal n Rainbow Jersey from ARCC (Asian Roadrace Cycling Championship) at Uzbekistan ITT 20km MC4-5 paracycling Class. Terimakasih support dan dukungannya @npcindonesia @paracycling_indonesia Pak @sennymarbun juga Pak @fadilah_umar_pok team pelatih yg selalu setia menemani. Juga Terimakasih @icf_cycling ketum @rajasaptaokto atas supportnya di single event. @kgbracingteam mas @royaldriewidhyanto pemanasannya joss. Apalagi doa orang tua, istri dan keluarga yg tidak henti2????????. Semakin terbuka peluang untuk Paralympic Tokyo 2020. Keep hard working. Bismillahi walhamdulillah ???????? ????????. #LOOKCYCLE#CARBONCORE#RIDEYOURDREAM#HerbalifeNutrition#technobikeindonesia#OakleyID #OneObsession#OttobockID #ParacyclingID#icfcycling#kgbracing #ccnjersey

A post shared by Muhammad Fadli (@mfadly43) on


Predikat juara Asia untuk nomor ITT ini sudah bukan barang baru bagi bapak satu anak asal Bogor, Jawa Barat itu karena pada tahun sebelumnya juga meraih hasil yang sama. Saat itu kejuaraan berlangsung di Myanmar, pada Februari 2018

Hasil di Uzbekistan ini jelas menambah daftar panjang prestasi atlet pertama paracycling Indonesia ini. Sebelumnya pria berusia 35 tahun juga sudah menyandang predikat juara Asia untuk nomor yang berbeda yaitu nomor trek individual pursuit putra kategori C4 dengan catatan waktu 4 menit 59,601 detik.

Catatan waktu itu lebih bagus ketimbang saat dia menyumbangkan medali emas di Asian Para Games 2017 pada nomor yang sama. Waktu itu, Fadli mencatatkan waktu 05 menit, 03,605 detik.

Sebelum turun di Uzbekistan, Fadli memang terus menjalani latihan keras. Tidak hanya di bawah pantauan pelatih langsung, ia juga melakukan latihan sendiri dan bahkan mengajak sang istri untuk mengawal latihannya.

Tidak hanya latihan di Indonesia. Pebalap multi talenta itu juga mendapatkan kesempatan berlatih dari federasi balap sepeda internasional atau UCI.


Pewarta: Bayu Kuncahyo

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019