Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan Provinsi Bali I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan pihaknya tidak menyiapkan "quick count" atau sistem hitung cepat terkait hasil Pemilu 2019 di Pulau Dewata.

"Kami tidak melakukan 'quick count', namun menggunakan data-data dari formulir C1 dari hasil saksi di masing-masing TPS," kata Jaya Negara, di Sekretariat DPD PDI Perjuangan Bali, di Denpasar, Rabu malam.

Menurut Jaya Negara, data dari formulir C1, selanjutnya disampaikan saksi ke masing-masing DPC di kabupaten/kota untuk diinput, kemudian masuk ke sistem Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) Pusat.

Hingga pukul 21.00 WITA, diakuinya jumlah data yang masuk belum signifikan karena data masih sedang "meluncur" ke DPC PDIP kabupaten/kota.

Terkait dengan penyampaian data perolehan suara pemilu, Jaya Negara yang juga Wakil Wali Kota Denpasar mengatakan rencananya akan dilaksanakan "video conference" dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

"Video conference selain dengan pengurus DPD PDIP Bali, juga rencananya dengan jajaran pengurus DPC di Kabupaten Badung, Gianyar, dan Tabanan," ucapnya didampingi sejumlah kader PDIP itu.

Meskipun belum ada hasil penghitungan riil perolehan suara pemilu, tetapi dengan melihat hasil hitung cepat dari sejumlah lembaga survei yang sementara ini pasangan Jokowi-Amin unggul, menurut Jaya Negara kemenangan sebenarnya tidak hanya milik PDIP.

"Kemenangan sebenarnya tidak hanya milik PDIP, tapi milik masyarakat Bali karena kinerja Bapak Jokowi yang baik, maka kami sangat optimistis sekali memenangkannya," tuturnya.

Selain itu, pihaknya juga mengucap syukur karena pelaksanaan Pemilu 2019 di Pulau Dewata telah berjalan aman, lancar dan damai.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019