Pengelola jaringan toko swalayan nasional "Alfamart" mengadukan beredarnya foto struk belanja Alfamart di sosial media dan WhatsApp yang mengaitkan program donasiku sembako gratis untuk mendukung paslon capres/cawapres tertentu, ke Kementerian Kominfo, karena hal itu dipastikan hoaks.
"Berita yang tersebar di sosial media tersebut saya jamin tidak benar, karena itu kami sendiri telah melaporkan konten hoaks tersebut melalui surat elektronik kepada Kementerian Kominfo ke aduankonten@mail.kominfo.go.id dan telah ditindaklanjuti," kata Corporate Affairs Director Alfamart, Solihin, dalam siaran pers yang diterima Antara Bali, Kamis.
Solihin menyayangkan berita yang tidak benar tersebut dimanfaatkan oleh sejumlah pihak. "Kami mohon masyarakat tidak ikut menyebarluaskan, karena kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen," katanya.
Konten hoaks itu bermula saat konsumen bernama Ibu Rahmi berbelanja di Alfamart pada 27 Maret 2019. Saat transaksi terjadi kesalahan dalam memasukkan nilai donasi yang telah disetujui seharusnya Rp100 menjadi Rp10.000.
Saat kasir mengetahui terjadi kesalahan, lalu mengonfirmasi kepada konsumen dan menggantinya dengan uang tunai. Konsumen menerima penjelasan dan tidak mempermasalahkan lagi.
"Kami memiliki SOP yang wajib dijalankan oleh setiap kru toko dalam kaitannya donasi konsumen," terangnya. Dengan tegas ia menyatakan bahwa tidak ada sistem potong langsung, kasir wajib menawarkan dahulu kepada konsumen apakah bersedia untuk berdonasi? Jika tidak, uang akan dikembalikan. Kasir hanya menawarkan konsumen untuk berdonasi atas uang kembalian dibawah Rp500," katanya.
Menurut dia, program donasi yang dijalankan oleh Alfamart selalu bekerja sama dengan yayasan-yayasan yang kredibel, akuntabel, dan transparan serta memiliki izin resmi dari pemerintah. Program sembako gratis merupakan program dari yayasan Bahrul Maghfiroh Cinta Indonesia (BMCI) periode 1 Januari hingga 31 Maret 2019. Kerja sama Alfamart dengan BMCI berlangsung sejak tahun 2015, menyalurkan sembako gratis pada masyarakat pra sejahtera.
Ia menambahkan, hasil donasi yang didapat dari konsumen, langsung diserahkan kepada pihak yayasan. "Sebagai bentuk transparansi, laporan donasi juga diaudit oleh Kantor Akuntan Publik," ujarnya. (*)
Baca juga: Alfamart luruskan "hoaks" potong langsung donasi Rp10.000 di Cimalati
Baca juga: 2018, Alfamart salurkan dana konsumen Rp8,27 miliar
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Berita yang tersebar di sosial media tersebut saya jamin tidak benar, karena itu kami sendiri telah melaporkan konten hoaks tersebut melalui surat elektronik kepada Kementerian Kominfo ke aduankonten@mail.kominfo.go.id dan telah ditindaklanjuti," kata Corporate Affairs Director Alfamart, Solihin, dalam siaran pers yang diterima Antara Bali, Kamis.
Solihin menyayangkan berita yang tidak benar tersebut dimanfaatkan oleh sejumlah pihak. "Kami mohon masyarakat tidak ikut menyebarluaskan, karena kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen," katanya.
Konten hoaks itu bermula saat konsumen bernama Ibu Rahmi berbelanja di Alfamart pada 27 Maret 2019. Saat transaksi terjadi kesalahan dalam memasukkan nilai donasi yang telah disetujui seharusnya Rp100 menjadi Rp10.000.
Saat kasir mengetahui terjadi kesalahan, lalu mengonfirmasi kepada konsumen dan menggantinya dengan uang tunai. Konsumen menerima penjelasan dan tidak mempermasalahkan lagi.
"Kami memiliki SOP yang wajib dijalankan oleh setiap kru toko dalam kaitannya donasi konsumen," terangnya. Dengan tegas ia menyatakan bahwa tidak ada sistem potong langsung, kasir wajib menawarkan dahulu kepada konsumen apakah bersedia untuk berdonasi? Jika tidak, uang akan dikembalikan. Kasir hanya menawarkan konsumen untuk berdonasi atas uang kembalian dibawah Rp500," katanya.
Menurut dia, program donasi yang dijalankan oleh Alfamart selalu bekerja sama dengan yayasan-yayasan yang kredibel, akuntabel, dan transparan serta memiliki izin resmi dari pemerintah. Program sembako gratis merupakan program dari yayasan Bahrul Maghfiroh Cinta Indonesia (BMCI) periode 1 Januari hingga 31 Maret 2019. Kerja sama Alfamart dengan BMCI berlangsung sejak tahun 2015, menyalurkan sembako gratis pada masyarakat pra sejahtera.
Ia menambahkan, hasil donasi yang didapat dari konsumen, langsung diserahkan kepada pihak yayasan. "Sebagai bentuk transparansi, laporan donasi juga diaudit oleh Kantor Akuntan Publik," ujarnya. (*)
Baca juga: Alfamart luruskan "hoaks" potong langsung donasi Rp10.000 di Cimalati
Baca juga: 2018, Alfamart salurkan dana konsumen Rp8,27 miliar
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019