Mangupura (Antara Bali) - Komisi C DPRD Badung berencana memperjuangkan anggaran promosi pariwisata di daerah terkaya di Bali itu hingga mencapai Rp4 miliar pada 2012 untuk bisa menyaingi pariwisata di negara-negara lain.
Anggota Komisi C DPRD Badung Wayan Puspa Negara di Mangupura, Sempidi, Senin mengatakan, sejauh ini pariwisata daerahnya dinilai masih belum mampu menyaingi pariwisata negara lain, seperti Singapura.
"Untuk tahun 2012 nanti, kami pastikan akan berusaha memperjuangkan peningkatan anggaran promosi dari angka Rp3 miliar menjadi Rp4 miliar," ujarnya.
Menurut dia, kalau hanya berdiam diri dan jalan di tempat, bisa dipastikan dunia pariwisata di daerahnya akan jauh tertinggal oleh pesaing negara lain.
Puspa Negara juga mengatakan, agenda promosi pariwisata ke berbagai negara bukanlah sekadar menghamburkan anggaran, namun menjadi salah satu bentuk upaya untuk menarik minat kunjungan wisatawan luar negeri ke Bali.
"Perlu diingat bahwa kita bukan sekadar bersaing dengan daerah lain, tapi juga dengan negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia yang gencar melakukan promosi," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Bali Village, Gilda Sagrado sebelumnya sempat menyebutkan bahwa sejauh ini promosi yang dilakukan pemerintah belum maksimal karena selama ini promosinya hanya sebatas mengejar kuantitas atau angka kunjungan tanpa memperhatikan kualitasnya, seperti memperhatikan segmentasi pasar.
"Pemerintah hanya terpaku pada jumlah, padahal jika mau menggali lebih dalam, banyak wisatawan asal Australia yang meminati, bahkan berani membayar paket 'luxury' atau tarif menengah ke atas yang menggunakan hotel bintang lima," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
Anggota Komisi C DPRD Badung Wayan Puspa Negara di Mangupura, Sempidi, Senin mengatakan, sejauh ini pariwisata daerahnya dinilai masih belum mampu menyaingi pariwisata negara lain, seperti Singapura.
"Untuk tahun 2012 nanti, kami pastikan akan berusaha memperjuangkan peningkatan anggaran promosi dari angka Rp3 miliar menjadi Rp4 miliar," ujarnya.
Menurut dia, kalau hanya berdiam diri dan jalan di tempat, bisa dipastikan dunia pariwisata di daerahnya akan jauh tertinggal oleh pesaing negara lain.
Puspa Negara juga mengatakan, agenda promosi pariwisata ke berbagai negara bukanlah sekadar menghamburkan anggaran, namun menjadi salah satu bentuk upaya untuk menarik minat kunjungan wisatawan luar negeri ke Bali.
"Perlu diingat bahwa kita bukan sekadar bersaing dengan daerah lain, tapi juga dengan negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia yang gencar melakukan promosi," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Bali Village, Gilda Sagrado sebelumnya sempat menyebutkan bahwa sejauh ini promosi yang dilakukan pemerintah belum maksimal karena selama ini promosinya hanya sebatas mengejar kuantitas atau angka kunjungan tanpa memperhatikan kualitasnya, seperti memperhatikan segmentasi pasar.
"Pemerintah hanya terpaku pada jumlah, padahal jika mau menggali lebih dalam, banyak wisatawan asal Australia yang meminati, bahkan berani membayar paket 'luxury' atau tarif menengah ke atas yang menggunakan hotel bintang lima," katanya.(*)
Editor : Nyoman Budhiana
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011