Amlapura (Antara Bali) - Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali Ketut Susrama mengatakan, pihaknya pada 2011 mengalokasikan 200 ton beras untuk mengantipasi kekurangan pangan sebagai dampak kondisi kekeringan maupun kemungkinan terjadinya bencana alam lainnya.

"Kalau masyarakat petani sampai gagal panen dan kesulitan pangan, kami akan antisipasi melalui 'buffer stock' beras atau penahan persediaan beras," kata Ketut Susrama, usai pendistribusian air bersih bagi warga Seraya Timur, Karangasem di Amlapura, Minggu.

Ia mengatakan, "buffer stock" sejumlah itu tidak hanya fokus untuk mengantisipasi dampak kekeringan, namun dapat juga diarahkan untuk menolong warga masyarakat yang terkena musibah atau bencana alam.

"Khusus mengenai dampak kekeringan, sejauh ini kami sedang melakukan pantauan dan belum ada laporan dari masyarakat yang sampai kesulitan pangan," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Karangasem I Made Sosiawan mengakui, daerah Seraya, Kecamatan Karangasem dan Bunutan, Kecamatan Abang, paling rawan dan berisiko tinggi mengalami kekurangan pangan akibat kondisi kekeringan.

"Kami katakan kedua daerah itu berisiko, tetapi sejauh ini belum ada laporan terjadi krisis pangan. Memang kemarau panjang dapat menjadi salah satu pemicu penurunan hasil yang berdampak pada ketahanan pangan," ucapnya.(*)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011