Tim "Emergency Service Respons (ESR)" Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali telah membantu proses evakuasi korban kebakaran dan juga warga negara asing yang mengalami cedera saat Hari Suci Nyepi pada Kamis (7/3).

"Tim ESR kami dengan menggunakan ambulans memang telah mengevakuasi korban kebakaran dan sejumlah warga lainnya yang membutuhkan pertolongan untuk dibawa ke rumah sakit terdekat saat Nyepi," kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali I Made Rentin, di Denpasar, Jumat.

Pihaknya berdasarkan informasi dari masyarakat telah mengevakuasi korban kebakaran warung di Jalan Badak Agung, Denpasar, atas nama Mohammad Musa (21) asal Madura yang mengalami luka bakar pada daerah wajah, badan, kedua lengan, dan kedua kaki bagian depan serta sesak napas.

Selain Mohammad Nusa, korban kebakaran warung yang juga dievakuasi bernama Hassanah (20). Perempuan asal Madura ini mengalami luka bakar pada kedua lengan, kedua kaki dan sesak napas.

Kedua korban kebakaran tersebut yang dibantu pertolongannya oleh Tim ESR Pusdalops BPBD Bali telah mendapat penanganan oleh tim RSUP Sanglah.

Saat malam Nyepi, lanjut Rentin, tim BPBD Bali berdasarkan informasi dari warga juga membantu menangani  Michael Anthony Marritt, warga negara Australia yang berumur 56 tahun, yang tinggal di Jalan Danau Tamblingan, Denpasar, yang mengalami dislokasi siku tangan kanan. 

Petugas BPBD saat itu telah memberikan penanganan berupa penilaian kegawatdaruratan, pemasangan arm sling (mitela). Michael selanjutnya mendapatkan perawatan dari tim RS BIMC Kuta.

Kemudian, ada juga Dimas (24), warga Denpasar yang tinggal di Jalan Tukad Citarum Denpasar yang mengalami demam selama dua hari dengan keluhan mual juga telah dibantu penanganannya ke RS Kasih Ibu, Denpasar.

"Melaksanakan tugas di saat Nyepi tidak sekadar tugas, tetapi lebih dari itu karena mengemban misi kemanusiaan dan kental dengan semangat toleransi," ujar Rentin.

BPBD Bali sebelumnya menyiagakan personel sebanyak  tujuh tenaga ESR berupa tenaga medis (dokter dan perawat) bersama sopir dan  empat unit ambulans untuk memberikan pertolongan kepada masyarakat saat Nyepi.

Selain tujuh tenaga yang memberikan layanan kegawatdaruratan, juga disiagakan lima tenaga operator "crisis center" yang siap menerima dan menindaklanjuti laporan masyarakat yang masuk.

"Secara teknis, jika ada yang mengalami gangguan kesehatan, maka Tim ESR Pusdalops siap meluncur tanpa membunyikan sirine dan berkoordinasi dengan pecalang (petugas pengamanan adat) setempat untuk penanganan pertama dan dapat diantar ke rumah sakit terdekat," kata Rentin. (ed)

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019