Surabaya (Antaranews Bali) - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menargetkan pada tahun 2019 akan muncul lebih dari seribuan startup(perusahaan rintisan) baru.
"Pada tahun 2018 total ada 956 startup, harapannya di tahun 2019 akan lebih dari seribu. Itu target Presiden Joko Widodo. `Startup` diharapkan muncul dari mahasiswa, dosen dan juga masyarakat," ujar Menristekdikti saat meresmikan Gedung Fakultas Ilmu Komputer (FIK) dan Laboratorium Pertanian di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur di Surabaya, Selasa.
Nasir menyontohkan, salah satu startup yang bisa dikembangkan mahasiswa atau dosen adalah sistem pengawetan makanan tanpa bahan kimia.
Ia berharap, FIK UPN Veteran Jatim menjadi embrio pendekatan di bidang teknologi informasi, seperti halnya artificial intelligence (AI), selain cloud computing, big data dan teknologi cerdas lainnya yang juga bisa dikembangkan.
"Oleh karena itu, FIK adalah embrio yang menghasilkan industri untuk startup," katanya.
Menurut Nasir, dua gedung baru yang diresmikan di UPN Veteran Jatim juga selaras dengan program Presiden Joko Widodo pada tahun 2019 yang fokus pada pengembangan sumber daya manusia, seperti peningkatan infrastruktur, mahasiswa dan juga dosen.
Untuk tercapainya target Presiden Jokowi, lanjut Nasir, ke depan mahasiswa akan didorong untuk dilibatkan dalam proses penelitian dan pengabdian masyarakat, khususnya penelitian yang bisa menghasilkan inovasi.
Nantinya, ide bisa dari dosen, sementara mahasiswa diajak kolaborasi dalam praktik atau uji lapangan, sehingga mahasiswa bisa menghasilkan tugas akhir, sedangkan dosen menghasilkan publikasi dan inovasi.
"Mahasiswa bisa mendapatkan keahlian dalam bidangnya sesuai dengan ilmu yang digeluti," katanya.
Sementara itu, Rektor UPN Veteran Jatim Prof Dr Akhmad Fauzi mengatakan bahwa gedung baru terdiri dari 24 ruangan dan dilengkapi sejumlah fasilitas itu dapat menjadi pengembangan teknologi informasi.
Baca juga: Menristek dorong hasil riset perguruan tinggi masuk inkubasi
Baca juga: Asal mula istilah "unicorn" pada startup
Baca juga: Sistem iptek mampu tingkatkan ekonomi bangsa
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Pada tahun 2018 total ada 956 startup, harapannya di tahun 2019 akan lebih dari seribu. Itu target Presiden Joko Widodo. `Startup` diharapkan muncul dari mahasiswa, dosen dan juga masyarakat," ujar Menristekdikti saat meresmikan Gedung Fakultas Ilmu Komputer (FIK) dan Laboratorium Pertanian di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur di Surabaya, Selasa.
Nasir menyontohkan, salah satu startup yang bisa dikembangkan mahasiswa atau dosen adalah sistem pengawetan makanan tanpa bahan kimia.
Ia berharap, FIK UPN Veteran Jatim menjadi embrio pendekatan di bidang teknologi informasi, seperti halnya artificial intelligence (AI), selain cloud computing, big data dan teknologi cerdas lainnya yang juga bisa dikembangkan.
"Oleh karena itu, FIK adalah embrio yang menghasilkan industri untuk startup," katanya.
Menurut Nasir, dua gedung baru yang diresmikan di UPN Veteran Jatim juga selaras dengan program Presiden Joko Widodo pada tahun 2019 yang fokus pada pengembangan sumber daya manusia, seperti peningkatan infrastruktur, mahasiswa dan juga dosen.
Untuk tercapainya target Presiden Jokowi, lanjut Nasir, ke depan mahasiswa akan didorong untuk dilibatkan dalam proses penelitian dan pengabdian masyarakat, khususnya penelitian yang bisa menghasilkan inovasi.
Nantinya, ide bisa dari dosen, sementara mahasiswa diajak kolaborasi dalam praktik atau uji lapangan, sehingga mahasiswa bisa menghasilkan tugas akhir, sedangkan dosen menghasilkan publikasi dan inovasi.
"Mahasiswa bisa mendapatkan keahlian dalam bidangnya sesuai dengan ilmu yang digeluti," katanya.
Sementara itu, Rektor UPN Veteran Jatim Prof Dr Akhmad Fauzi mengatakan bahwa gedung baru terdiri dari 24 ruangan dan dilengkapi sejumlah fasilitas itu dapat menjadi pengembangan teknologi informasi.
Baca juga: Menristek dorong hasil riset perguruan tinggi masuk inkubasi
Baca juga: Asal mula istilah "unicorn" pada startup
Baca juga: Sistem iptek mampu tingkatkan ekonomi bangsa
(AL)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019