Denpasar (Antaranews Bali) - "Forum Intelektual for Jokowi" Bali melakukan deklarasi dukungan kepada Capres nomor urut 01, dengan "nonton bareng" (nobar) pelaksanaan debat calon presiden dan wakil presiden pada putaran kedua, di Kota Denpasar, Minggu malam.

Koordinator "Forum Inteletual for Jokowi", Made Bakta di Desa Budaya Kertalangu, Kota Denpasar, Bali, mengatakan pihaknya bersama masyarakat intelektual dan kaum mahasiswa melakukan deklarasi untuk mendukung kemenangan pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin (Jokowi-Amin).

"Kami bersama masyarakat intelektual menghimpun diri ke dalam Forum Intelektual for Jokowi mendeklarasikan diri untuk kemenangan calon nomor urut 01. Alasannya, karena Jokowi selama menjadi Presiden Ke-7 RI, sudah banyak bekerja untuk kemajuan diberbagai bidang," ujar Made Bakta yang juga mantan Rektor Universitas Udayana Bali.

Menurut dia, pasangan Jokowi-Amin sangat tepat memimpin lima tahun ke depan lagi untuk Indonesia. Sebab banyak program-program yang terus dilanjutkan dan dituntaskan untuk pembangunan di Tanah Air.

"Saya mengamati kepemimpinan Jokowi selama lima tahun sudah banyak kemajuan di berbagai bidang, di antaranya dari pembangunan infrastruktur, ketahanan pangan dan sumber daya alam serta energi," ujarnya.

Selain itu, kata dia, dalam masalah lingkungan di Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi sudah dapat diselesaikan secara perlahan-lahan, seperti bekas tambang sudah dilakukan reboisasi di Bukit Asam, sehingga diharapkan ke depannya akan lebih baik.

"Begitu juga soal kepemilikan tanah rakyat telah melakukan perubahan cukup besar, yakni reformasi agraria dengan menerapkan sertifikat tanah kepada masyarakat secara gratis melalui program nasional (prona)," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Capres Jokowi-Amin Provinsi Bali, IGN Alit Kelakan mengatakan pihaknya optimistis pasangan nomor urut 01 akan menang di Pulau Dewata.

"Kami optimistis pasangan yang kami dukung ini akan menang. Karena itu kami terus mengajak kepada elemen masyarakat mendukung kemenangan pasangan capres nomor urut 01 (Jokowi-Amin)," ucapnya.

Pada acara nonton bersama tersebut, dihadiri juga dari tim pemenangan Jokowi-Amin, kaum intelektual, dan para mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Bali.

Sementara itu, kegiatan serupa dari kubu Prabowo-Sandi di Kota Denpasar tidak terpantau, namun informasi lain menyebutkan pasangan capres-cawapres nomor 02 itu dijadwalkan melakukan kampanye di Bali pada 23 Februari 2019.

Somasi Hotman Paris
Secara terpisah, pengacara internasional Dr. Hotman Paris Hutapea menyampaikan somasi keras secara perdata dan pidana kepada oknum perorangan ataupun oknum wartawan yang membuat berita bohong (hoaks) hingga viral terkait pihaknya seolah-olah pernyataan pers atas sindiran Capres Jokowi dalam hal tanah di Kalimantan sesudah Debat Capres Kedua yang seolah lahan tersebut terkait dengan Capres Prabowo.

"Berita tersebut adalah hoaks, karena saya tidak pernah diwawancarai oleh pihak manapun dan juga tidak pernah memberikan pernyataan apapun atas Debat Capres Kedua, bahkan saat Debat Capres Kedua itu (17/2) justru saya masih berada di Denpasar, Bali seperti dapat dilihat dari video-video di Instagram @hotmanparisofficial," katanya dalam surat elektronik yang diterima Antara.

Pada saat Debat Capres Kedua berlangsung, advokat yang dijuluki sebagai “Raja Pailit" itu sedang menghadiri pernikahan anak Ajik/Krisna (pengusaha oleh-oleh Bali) dan baru kembali ke Jakarta dengan pesawat Garuda pada siang hari.

"Perlu saya tegaskan bahwa pada tahun 2013, saya pernah menangani empat perkara 'super kakap' di Pengadilan Tata Usaha Negara di Samarinda melawan Churchill Mining PLC yang saya menangkan secara terus menerus dari tingkat pertama sampai tingkat PK, tetapi bukan perkara perebutan lahan, melainkan perkara tumpang tindih izin usaha pertambangan atau IUP," katanya.

Oleh karena itu, ia mengingatkan semua oknum yang membuat berita hoaks tersebut agar segera menghentikan distribusi/mengedarkan berita hoaks secara viral, karena ia akan menempuh upaya hukum perdata dan pidana.

Dalam Debat Kedua (17/2), Capres nomor urut 01 Joko Widodo menyatakan pihaknya tahu Prabowo memiliki lahan yang sangat luas di Kalimantan Timur sebesar 220.000 hektare dan juga di Aceh Tengah seluas 120.000 hektare.

Dalam debat itu, Prabowo membenarkan bahwa ia memang memiliki tanah tersebut dengan status Hak Guna Usaha (HGU). Artinya, tanah tersebut adalah milik negara yang ia kelola dan bisa kapan pun ia kembalikan pada negara.

Pihak ATR/BPN Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) juga membenarkan pernyataan Jokowi tentang kepemilikan 340.000 hektare tanah di Kalimantan Timur dan Aceh itu.Lahan itu digunakan Prabowo untuk kepentingan perkebunan, seperti perkebunan kelapa sawit. (ed)

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019