Badung (Antaranews Bali) - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Badung, bersama Kantor Kemenag Badung, Bali, mengadakan doa bersama dan dialog lintas agama menjelang pelaksanaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1941.
"Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak para tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk selalu menjaga toleransi dan kerukunan di tengah kehidupan umat dan masyarakat, ujar Ketua FKUB Badung, R. Kompyang Swandika, di Mangupura, Kamis.
Ia mengatakan dialog lintas agama itu sangat penting digelar untuk menjaga suasana kondusi terkait perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1941 dan juga Pemilu serentak pada bulan April mendatang.
"FKUB Badung sesuai fungsi dan tugasnya senantiasa akan membantu pemerintah dalam menjaga kerukunan umat beragama di wilayah kami," katanya.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengapresiasi hasil penelitian yang dilakukan Balitbang Badung yaitu indeks kerukunan di Badung mencapai angka 78,00 atau berada diatas indeks kerukunan nasional 72,27.
"Ini menunjukkan bahwa kerukunan umat beragama di wilayah Badung telah terjalin dan berjalan dengan sangat baik," ujarnya.
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Badung, Rdia Adiputra, mengatakan, makna merayakan Hari Raya Nyepi sesungguhnya merupakan momen untuk merawat kemanusiaan dan merawat alam ciptaan Sang Hyang Widi Wasa atau Tuhan yang Maha Esa berlandaskan Tri Hita Karana.
"Dalam dialog ini kami juga menyusun pula seruan-seruan bersama para ketua majelis agama untuk menjaga keamanan selama perayaan Hari Suci Nyepi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak para tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk selalu menjaga toleransi dan kerukunan di tengah kehidupan umat dan masyarakat, ujar Ketua FKUB Badung, R. Kompyang Swandika, di Mangupura, Kamis.
Ia mengatakan dialog lintas agama itu sangat penting digelar untuk menjaga suasana kondusi terkait perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1941 dan juga Pemilu serentak pada bulan April mendatang.
"FKUB Badung sesuai fungsi dan tugasnya senantiasa akan membantu pemerintah dalam menjaga kerukunan umat beragama di wilayah kami," katanya.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengapresiasi hasil penelitian yang dilakukan Balitbang Badung yaitu indeks kerukunan di Badung mencapai angka 78,00 atau berada diatas indeks kerukunan nasional 72,27.
"Ini menunjukkan bahwa kerukunan umat beragama di wilayah Badung telah terjalin dan berjalan dengan sangat baik," ujarnya.
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Badung, Rdia Adiputra, mengatakan, makna merayakan Hari Raya Nyepi sesungguhnya merupakan momen untuk merawat kemanusiaan dan merawat alam ciptaan Sang Hyang Widi Wasa atau Tuhan yang Maha Esa berlandaskan Tri Hita Karana.
"Dalam dialog ini kami juga menyusun pula seruan-seruan bersama para ketua majelis agama untuk menjaga keamanan selama perayaan Hari Suci Nyepi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019