Denpasar (Antaranews Bali) - Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengapreasi keberadaan Balai Panti Netra "Mahatmiya" Bali yang telah memberi inovasi dan kreatifitas kepada penghuni panti tersebut.
"Saya memberi apresiasi dan dukungan terhadap panti tersebut. Karena panti ini patut di jadikan contoh oleh daerah-daerah lain di Indonesia," kata Menteri Sosial (Mensos) Agus Gumiwang di sela mengunjungi Panti Netra "Mahatmiya" Bali di Kabupaten Tabanan, Senin.
Ia mengatakan balai panti tersebut sudah banyak menamatkan penghuninya, sehingga mereka telah mampu mandiri untuk melakukan usaha, antara lain membuka panti pijat (massage) dan usaha lainnya.
"Kemandirian dari para penghuni panti adalah sesungguhnya di dorong oleh faktor dirinya. Karena pemerintah hanya memberi dorongan serta fasilitas pendukung di panti tersebut," ujarnya.
Menurut Mensos Agus Gumiwang, bila kemauan dari penghuni panti ingin mandiri, maka apapun dari arahan dan pelajaran yang diberikan para instruktur harus diikuti dengan serius.
"Jika ini mampu dilakukan, saya berkeyakinan lulusan di panti ini akan mampu mandiri dan bisa membuka usaha sesuai dengan keahlian yang mereka miliki," ucapnya.
Agus Gumiwang lebih lanjut mengatakan pihaknya mendukung atas usaha yang dilakukan Balai Panti Netra "Mahamiya" Bali membuka kedai kopi "Artne Coffee".
"Karena dengan membuka usaha ini akan dapat memberikan nilai tambah dalam sektor ekonomi. Bahkan produksi kemasan kopinya sudah mampu dipasarkan ke sejumlah negara di dunia," ucapnya.
Dengan langkah itu, kata Agus Gumiwang, maka petani perkebunan khususnya kopi di Kabupaten Tabanan dan Bangli akan terkenal di mancanegera.
"Kami terus mendukung inovasi-inovasi yang dilakukan oleh balai netra, sehingga kehadiran negara terhadap masyarakat penyandang disabilitas akan dirasakan oleh warga maupun daerah setempat," ucapnya. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Saya memberi apresiasi dan dukungan terhadap panti tersebut. Karena panti ini patut di jadikan contoh oleh daerah-daerah lain di Indonesia," kata Menteri Sosial (Mensos) Agus Gumiwang di sela mengunjungi Panti Netra "Mahatmiya" Bali di Kabupaten Tabanan, Senin.
Ia mengatakan balai panti tersebut sudah banyak menamatkan penghuninya, sehingga mereka telah mampu mandiri untuk melakukan usaha, antara lain membuka panti pijat (massage) dan usaha lainnya.
"Kemandirian dari para penghuni panti adalah sesungguhnya di dorong oleh faktor dirinya. Karena pemerintah hanya memberi dorongan serta fasilitas pendukung di panti tersebut," ujarnya.
Menurut Mensos Agus Gumiwang, bila kemauan dari penghuni panti ingin mandiri, maka apapun dari arahan dan pelajaran yang diberikan para instruktur harus diikuti dengan serius.
"Jika ini mampu dilakukan, saya berkeyakinan lulusan di panti ini akan mampu mandiri dan bisa membuka usaha sesuai dengan keahlian yang mereka miliki," ucapnya.
Agus Gumiwang lebih lanjut mengatakan pihaknya mendukung atas usaha yang dilakukan Balai Panti Netra "Mahamiya" Bali membuka kedai kopi "Artne Coffee".
"Karena dengan membuka usaha ini akan dapat memberikan nilai tambah dalam sektor ekonomi. Bahkan produksi kemasan kopinya sudah mampu dipasarkan ke sejumlah negara di dunia," ucapnya.
Dengan langkah itu, kata Agus Gumiwang, maka petani perkebunan khususnya kopi di Kabupaten Tabanan dan Bangli akan terkenal di mancanegera.
"Kami terus mendukung inovasi-inovasi yang dilakukan oleh balai netra, sehingga kehadiran negara terhadap masyarakat penyandang disabilitas akan dirasakan oleh warga maupun daerah setempat," ucapnya. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019