Jakarta (Antaranews Bali) - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengevaluasi penerapan bagasi berbayar Lion Air dan Wings Air karena telah ditemukan beberapa hal yang harus ditindaklanjuti.
Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Polana B Pramesti menuturkan evaluasi tersebut untuk meningkatkan pelayanan terkait bagasi berbayar kepada pengguna jasa layanan angkutan udara.
"Kami telah melakukan evaluasi, terhadap penerapan bagasi berbayar yang telah dilakukan oleh PT Lion Mentari Airlines dan PT Wings Abadi Airlines, langkah tersebut kami lakukan setelah mendapatkan masukan dari Komisi V atau Komisi Infrastruktur dan Perhubungan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Rapat Kerja hari Selasa, 29 Januari 2019 yang lalu," kata Polana di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan beberapa hal yang harus ditindaklanjuti oleh PT Lion Mentari Airlines dan PT Wings Abadi Airlines yaitu masih banyaknya pengguna jasa angkutan udara yang belum memahami tata cara pembelian bagasi melalui prabayar prepaid, sehingga penumpang banyak membeli di check in counter dengan harga kelebihan bagasi Excess Baggage Ticket (EBT) yang jauh lebih tinggi. Hal tersebut menimbulkan keluhan dari para penumpang.
"Terkait tarif bagasi berbayar prepaid yang belum disosialisasikan dengan baik, sehingga masyarakat belum mengetahui besaran harganya," katanya.
Baca juga: Kemenhub akan susun peraturan menteri tentang bagasi berbayar
Kemudian, dia menambahkan, pembelian bagasi berbayar prabayar melalui situs PT Lion Mentari Airlines masih terdapat beberapa kekurangan tampilan pada sistem. Di antaranya pembelian bagasi berbayar untuk penerbangan langsung, transit, dan transfer, yang dilakukan oleh PT Lion Mentari Airlines, PT Wings Abadi Airlines ,dan PT Batik Air atau kombinasinya.
Poin selanjutnya adalah agar setiap keluhan penumpang terkait bagasi berbayar dapat ditindaklanjuti secara proporsional dengan menyampaikan tindak lanjut yang dilakukan. Untuk selanjutnya hal tersebut menjadi suatu informasi yang mengedukasi penumpang, melalui media elektronik, media cetak maupun media sosial.
Terakhir, Polana meminta Lion Air dan Wings Air melakukan sosialiasi dengan membuat infografis mengenai daftar harga tarif prabayar maupun EBT untuk semua rute yang dilayani dan batasan bagasi prabayar yang dapat dibeli oleh penumpang.
Polana berharap agar poin-poin evaluasi tersebut dapat segera ditindaklanjuti, agar tidak terjadi polemik berkepanjangan diantara penumpang dan pihak airlines.
"Kami berharap agar PT Lion Mentari Airlines dan PT Wings Abadi dapat segera melaksanakan hasil evaluasi agar terjadi keseimbangan dan tidak memberatkan masyarakat serta menjaga kelangsungan maskapai penerbangan," katanya.
Baca juga: Penundaan bagasi berbayar berdampak ke operasional penerbangan
Baca juga: Menpar sambut baik keputusan penundaan bagasi berbayar
(AL)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Polana B Pramesti menuturkan evaluasi tersebut untuk meningkatkan pelayanan terkait bagasi berbayar kepada pengguna jasa layanan angkutan udara.
"Kami telah melakukan evaluasi, terhadap penerapan bagasi berbayar yang telah dilakukan oleh PT Lion Mentari Airlines dan PT Wings Abadi Airlines, langkah tersebut kami lakukan setelah mendapatkan masukan dari Komisi V atau Komisi Infrastruktur dan Perhubungan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Rapat Kerja hari Selasa, 29 Januari 2019 yang lalu," kata Polana di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan beberapa hal yang harus ditindaklanjuti oleh PT Lion Mentari Airlines dan PT Wings Abadi Airlines yaitu masih banyaknya pengguna jasa angkutan udara yang belum memahami tata cara pembelian bagasi melalui prabayar prepaid, sehingga penumpang banyak membeli di check in counter dengan harga kelebihan bagasi Excess Baggage Ticket (EBT) yang jauh lebih tinggi. Hal tersebut menimbulkan keluhan dari para penumpang.
"Terkait tarif bagasi berbayar prepaid yang belum disosialisasikan dengan baik, sehingga masyarakat belum mengetahui besaran harganya," katanya.
Baca juga: Kemenhub akan susun peraturan menteri tentang bagasi berbayar
Kemudian, dia menambahkan, pembelian bagasi berbayar prabayar melalui situs PT Lion Mentari Airlines masih terdapat beberapa kekurangan tampilan pada sistem. Di antaranya pembelian bagasi berbayar untuk penerbangan langsung, transit, dan transfer, yang dilakukan oleh PT Lion Mentari Airlines, PT Wings Abadi Airlines ,dan PT Batik Air atau kombinasinya.
Poin selanjutnya adalah agar setiap keluhan penumpang terkait bagasi berbayar dapat ditindaklanjuti secara proporsional dengan menyampaikan tindak lanjut yang dilakukan. Untuk selanjutnya hal tersebut menjadi suatu informasi yang mengedukasi penumpang, melalui media elektronik, media cetak maupun media sosial.
Terakhir, Polana meminta Lion Air dan Wings Air melakukan sosialiasi dengan membuat infografis mengenai daftar harga tarif prabayar maupun EBT untuk semua rute yang dilayani dan batasan bagasi prabayar yang dapat dibeli oleh penumpang.
Polana berharap agar poin-poin evaluasi tersebut dapat segera ditindaklanjuti, agar tidak terjadi polemik berkepanjangan diantara penumpang dan pihak airlines.
"Kami berharap agar PT Lion Mentari Airlines dan PT Wings Abadi dapat segera melaksanakan hasil evaluasi agar terjadi keseimbangan dan tidak memberatkan masyarakat serta menjaga kelangsungan maskapai penerbangan," katanya.
Baca juga: Penundaan bagasi berbayar berdampak ke operasional penerbangan
Baca juga: Menpar sambut baik keputusan penundaan bagasi berbayar
(AL)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019