Denpasar (Antaranews Bali) - Wali Kota Denpasar, Bali Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra melakukan pemantauan dan evaluasi (Monev) terkait Perwali Nomor 36 Tahun 2018 tentang Pengurangan Pengurangan Penggunaan Plastik di sejumlah pasar.

"Kami melakukan Monev terkait Perda 26 Tahun 2018 keempat pasar tradisional di Denpasar. Saya memantaunya di Pasar Agung, Peninjoan, dan Pasar Waringin Sari Angabaya, Penatih. Sedangkan Bapak Wakil Wali Kota melakukan monev di Pasar Poh Gading, dan Bapak Sekda ke Pasar Nyanggelan, Panjer," kata Wali Kota Rai Dharmawijaya Mantra di Denpasar, Jumat.

Dalam kesempatan tersebut dibagikan secara gratis sedikitnya 600 tas belanja oleh Pemkot Kota Denpasar di empat pasar. Satu persatu pembeli yang masih menggunakan kantong plastik diberikan tas belanja dan turut disosialisasikan tentang pentingnya penggunaan tas belanja ramah lingkungan.

"Pakai tas belanja ini ya ibu, nanti kalau belanja ke pasar lagi jangan pakai kantong plastik yang sekali pakai langsung dibuang, pakai tas belanja ini secara berulang-ulang untuk ikut menjaga lingkungan," kata Rai Mantra kepada seorang pembeli di Pasar Angabaya, Penatih.

Rai Mantra mengatakan bahwa pelaksanaan kegiatan operasi kantong plastik, sosialisasi Perwali Nomor 36 Tahun 2018 dan pemberian tas belanja di pasar rakyat ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat ikut peduli mengurangi sampah plastik dengan menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan.     

Selain itu, penggunaan tas belanja yang dapat dipakai secara berulang-ulang tentu dapat membantu meminimalisir penggunaan tas belanja sekali pakai.

"Kami akan terus memantau penerapan Perwali Nomor 36 Tahun 2018, sehingga kita bersama mampu mengurangi potensi sampah plastik di Kota Denpasar, karena permasalahan sampah plastik menjadi ancaman di segala lini kehidupan manusia," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Denpasar, I Ketut Wisada yang mendampingi Wali Kota menekankan bahwa kegiatan ini akan terus dilaksanakan hingga penerapan Perwali pengurangan sampah plastik ini dapat berjalan maksimal.

Menurut dia, seluruh pedagang pasar sebelumnya sudah kami sosialisasikan, dan sekarang sosialisasi dilaksanakan dengan menyasar pembeli sehingga ada perubahan perilaku dan program ini dapat terus dimaksimalkan.

"Tas belanja ramah lingkungan ini merupakan bantuan CSR dari pihak ketiga yang peduli terhadap lingkungan, besar harapan semu pihak dapat mendukung gerakan ini lantaran diketahui bersama bahwa plastik merupakan salah satu bahan yang sulit terurai," ucapnya.

Seoarang pembeli Ni Nyoman Kerni Arwati di Pasar Nyanggelan Panjer mengatakan bahwa program ini sangat baik dalam mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Saat ini sampah plastik sudah banyak dan dapat dijumpai dimana-mana.

"Kegiatan ini sangat sangat bagus, dan kita harus bijak menggunakan plastik," katanya.

Hal senada, Ni Nyoman Suprapti asal Kayumas mangaku sering mendengar sosialisasi tentang pengurangan sampah plastik. Dengan adanya pemberian tas belanja ini tentu diharapkan mampu mendidik masyarakat tentang pengurangan kantong plastik.

"Kita harus mengurangi plastik bersama-sama, dan dengan adanya tas belanja ini dapat mempermudah sekaligus menjadi solusi guna mengurangi penggunaan plastik," katanya. (ed)

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019