Denpasar (Antaranews Bali) - Bupati Karangasem, Bali, I Gusti Ayu Mas Sumatri, menyiapkan Banjar Muntigunung, Kecamatan Tianyar Barat, Kabupaten Karangasem, untuk menjadi kawasan pariwisata.

"Kami mendukung Banjar Muntigunung dikembangkan menjadi kawasan pariwisata, karena potensi alamnya mendukung, termasuk juga untuk wisata 'tracking' sangat memungkinkan," katanya di Karangasem, Bali, Rabu.

Ia mengatakan Banjar Muntigunung selama ini dikenal dengan penduduknya miskin, bahkan gelandangan dan pengemis juga berasal dari daerah ini.

"Untuk mengubah stigma sosial tersebut, pemerintah terus melakukan perbaikan infrastruktur dan mengadakan pelatihan bagi warga Muntigunung, sehingga perlahan-lahan mereka tidak lagi melakukan praktek gepeng ke daerah lain," ujarnya.

Mas Sumatri mengatakan langkah yang dilakukan adalah pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial membangun infrastruktur, yakni membangun rumah bagi keluarga eks gepeng tersebut.

"Saat ini Kementerian Sosial melalui program 'Desaku Menanti' membangun rumah bagi eks gepeng sebanyak 50 unit diatas lahan satu hektare," ujarnya.

Selain diberikan rumah bagi eks gepeng, kata Bupati Mas Sumatri, juga diberikan dana penguatan modal kerja sebesar Rp5 juta bagi masing-masing keluarga, serta memenuhi perabotan rumah tangga sebesar Rp1,5 juta.

"Dengan langkah tersebut nantinya juga akan ditopang dengan kawasan itun sebagai kawasan wisata, baik keindahan alam yang masih eksotik, maupun wisata petualang. Karena medannya cukup menantang," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Desa (Prebekel) Tianyar barat Gede Agung Parizak mengatakan Banjar Muntigunung terus dilakukan pembenahan, baik infrastruktur maupun penguatan mental warga setempat.

"Dulu, mereka keluar daerah untuk praktek gepeng. Namun mereka sekarang sudah kembali ke desa untuk menekuni perkerjaan, seperti berkebun dan membuat kerajinan tangan berbahan daun lontar," ujar mantan pengurus KNPI Bali.

Saat ini, pihaknya mengembangkan kawasan pariwisata, sebab banjar Muntigunung memiliki potensi tersebut. Tinggal sekarang bagaimana melakukan pengelolaan dan mendatangkan investor untuk menanamkan investasi di kawasan ini.

"Pada tahun 2018 kunjungan wisata ke Banjar Muntigunung telah tercatat mencapai 900 wisatawan asing. Mereka adalah kebanyakan berwisata petualang alam (tracking). Kami juga memiliki lintasan sepeda gunung yang cukup menantang. Ini juga kami kemas menjadi wisata," ujarnya.(ed)

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019