Denpasar (Antaranews Bali) - Bursa Efek Indonesia Perwakilan Denpasar, Bali, akan menggenjot jumlah investor pasar modal dengan menyasar kalangan mahasiswa, pegawai swasta dan pemerintahan sebagai penanam saham pada emiten yang melantai di bursa.
"Kami yakin pasar modal akan lebih bergairah sehingga makin banyak masyarakat memanfaatkan pasar modal sebagai alternatif investasi," kata Kepala BEI Denpasar Agus Andiyasa di Denpasar, Sabtu.
Untuk mendorong pertumbuhan jumlah investor pasar modal, Agus mengaku akan menggencarkan sosialisasi dan edukasi kepada lapisan masyarakat seperti pelajar, mahasiswa, institusi pemerintahan dan swasta, asosiasi dan pensiunan.
"Kami juga akan lebih mendorong komunitas pasar modal di Bali lebih giat lagi mengadakan kegiatan yang mengajak masyarakat untuk ikut berinvestasi di pasar modal," imbuh Agus.
BEI Denpasar mencatat selama tahun 2018 jumlah investor di Bali mencapai 15.482 orang atau melonjak 44,3 persen jika dibandingkan tahun 2017 yang mencapai 10.729 investor.
Ia optimistis pertumbuhan investor pasar modal tahun ini akan melampaui pertumbuhan tahun 2018.
Agus lebih lanjut menjelaskan sebagian besar dari para investor pasar modal di Bali merupakan pegawai swasta mencapai 35 persen, kemudian disusul pelajar (18 persen) dan PNS (12 persen).
Apabila dilihat dari umur, 38 persen investor berusia 41 tahun ke atas, kemudian 24 persen berumur 31-40 tahun, 18-25 tahun (22 persen) dan 16 persen investor berusia 26-30 tahun.
Industri pasar modal, kata dia, tahun ini akan semakin bergairah mencermati perkembangan ekonomi nasional dan khusus di Bali yang diproyeksi akan mengalami akselerasi.
Sebelumnya Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi di Bali tahun ini akan mengalami akselerasi dan tumbuh kisaran 6-6,4 persen.
Kisaran pertumbuhan ekonomi Bali itu lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun 2018 yang diperkirakan berada pada kisaran 5,9-6,3 persen.
Perekonomian di Bali tahun 2019 akan didorong akselerasi empat lapangan usaha utama yakni pertanian, industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran serta akomodasi makan dan minum.
Empat sektor lapangan usaha itu merupakan sektor utama yang sebagian besar menopang industri pariwisata di Bali.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Kami yakin pasar modal akan lebih bergairah sehingga makin banyak masyarakat memanfaatkan pasar modal sebagai alternatif investasi," kata Kepala BEI Denpasar Agus Andiyasa di Denpasar, Sabtu.
Untuk mendorong pertumbuhan jumlah investor pasar modal, Agus mengaku akan menggencarkan sosialisasi dan edukasi kepada lapisan masyarakat seperti pelajar, mahasiswa, institusi pemerintahan dan swasta, asosiasi dan pensiunan.
"Kami juga akan lebih mendorong komunitas pasar modal di Bali lebih giat lagi mengadakan kegiatan yang mengajak masyarakat untuk ikut berinvestasi di pasar modal," imbuh Agus.
BEI Denpasar mencatat selama tahun 2018 jumlah investor di Bali mencapai 15.482 orang atau melonjak 44,3 persen jika dibandingkan tahun 2017 yang mencapai 10.729 investor.
Ia optimistis pertumbuhan investor pasar modal tahun ini akan melampaui pertumbuhan tahun 2018.
Agus lebih lanjut menjelaskan sebagian besar dari para investor pasar modal di Bali merupakan pegawai swasta mencapai 35 persen, kemudian disusul pelajar (18 persen) dan PNS (12 persen).
Apabila dilihat dari umur, 38 persen investor berusia 41 tahun ke atas, kemudian 24 persen berumur 31-40 tahun, 18-25 tahun (22 persen) dan 16 persen investor berusia 26-30 tahun.
Industri pasar modal, kata dia, tahun ini akan semakin bergairah mencermati perkembangan ekonomi nasional dan khusus di Bali yang diproyeksi akan mengalami akselerasi.
Sebelumnya Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi di Bali tahun ini akan mengalami akselerasi dan tumbuh kisaran 6-6,4 persen.
Kisaran pertumbuhan ekonomi Bali itu lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun 2018 yang diperkirakan berada pada kisaran 5,9-6,3 persen.
Perekonomian di Bali tahun 2019 akan didorong akselerasi empat lapangan usaha utama yakni pertanian, industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran serta akomodasi makan dan minum.
Empat sektor lapangan usaha itu merupakan sektor utama yang sebagian besar menopang industri pariwisata di Bali.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019