Jakarta (Antaranews Bali) - Sebagian besar anak perempuan ketika beranjak menuju usia puber merasa takut dan bingung saat pertama kali mengalami haid.

Menjelaskan perkara ini bukan hal mudah, tetapi Nirina Zubir punya kiat untuk membuat anak memahaminya menstruasi secara baik.

Sesuaikan dengan usia

Sesuaikan diskusi dan penjelasan dengan usia dan pengetahuan anak. Misalnya saat anak memasuki usia 7-8 tahun tidak sengaja menemukan pembalut di dalam lemari, jelaskan bahwa Anda menggunakan pembalut tersebut saat sedang menstruasi. 

Pada usia ini, mungkin Anda perlu untuk membatasi jawaban yang diberikan kepada anak jika anak tidak bertanya terlalu mendalam. Namun, seiring bertambahnya usia, Anda bisa menjelaskannya secara spesifik hal-hal yang lebih rumit.

“Aku ngasitau udah dari sedini mungkin, kek anakku nih mungkin dia usianya jauh dari menstruasi, tapi saya udah ngasitau sama dia jadi kalau aku sudah duluan dapet aku kasitau” ungkap Nirina dalam siaran pers, Senin.

Pilih waktu yang pas

Pendidikan tentang tubuh manusia, terutama organ reproduksi, sebenarnya tidak perlu dibahas dalam satu waktu sekaligus karena justru dapat membuat anak kewalahan dan menjadi tidak nyaman. Cicil waktu dan kesempatannya sampai anak paham.

Pemilihan kalimat

Anda dapat memulai pembicaraan kepada anak perempuan Anda dengan kalimat yang sejuk. Bicarakan dengan nada positif, hindari menyudutkan dan membohongi anak, apalagi memberitahu informasi yang salah.

Amati respons anak

Setelah menjelaskan, amati respon anak.  Perhatikan apakah dia dapat memahami penjelasan ini. Sebab tidak semua bisa dijelaskan dalam satu kali kesempatan. Beri anak kesempatan untuk bertanya dan jawablah pertanyaan demi pertanyaan dengan sabar.

Lengkapi pengetahuan soal cara kerja organ reproduksi

Orangtua perlu melengkapi diri dengan pengetahuan mengenai cara kerja organ reproduksi agar dapat menjelaskan kepada anak,  bahwa menstruasi merupakan proses alami yang terjadi pada wanita. 

Beritahu juga  setiap anak memiliki perubahan tubuh yang berbeda. Ada yang lebih cepat, ada pula yang lebih lambat. Tetapi tidak apa-apa jika menjawab tidak tahu. 

“Jangan tunggu sampai anak dapat mens! Jelaskan saja sebelum hal itu terjadi sebab awal mens anak itu tidak semuanya ada di usia yang sama” kata pemeran emak dalam film "Keluarga Cemara". 

Kiat ini tidak hanya berlaku untuk anak perempuan, anak laki-laki juga butuh diajak berdiskusi tentang menstruasi ini agar mereka memahami apa yang dialami teman, saudara perempuan dan ibunya tiap bulan. 

Baca juga: Cara Chelsea Islan tangkal mood jelek saat haid

Baca juga: Benarkah lemak jadi penyebab menstruasi tidak teratur?

Baca juga: Makanan untuk meringankan gejala PMS

(AL)

Pewarta: Nanien Yuniar

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018