Semarang (Antaranews Bali) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Tengah mengimbau masyarakat membuat lubang biopori di lingkungan tempat tinggal masing-masing guna mencegah terjadinya bencana alam banjir.
"Dengan membuat lubang biopori di sekitar rumah, bisa mencegah terjadinya bencana banjir saat musim hujan karena cukup ampuh mempercepat air hujan meresap ke tanah," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Provinsi Jateng Sarwa Pramana di Semarang, Senin.
Ia mengakui masih banyak masyarakat yang belum memanfaatkan lubang biopori yang mudah dibuat dan cukup bermanfaat mencegah ataupun mengurangi banjir.
Menurut dia, setiap kawasan pemukiman terutama perumahan yang penduduknya padat dan sistem drainasenya kurang baik, perlu membuat lubang-lubang biopori.
"Biopori juga bermanfaat untuk mengembalikan jumlah air tanah," ujarnya.
Sarwa menyebutkan untuk membuat lubang biopori cukup mudah dan bisa diletakkan di areal terbuka yang terkena air hujan secara langsung seperti di halaman rumah, sekitar tempat parkir, atau di bawah pohon.
"Bahan membuat lubang biopori yang dipakai juga tidak perlu mahal, cukup sisa pipa PVC atau pipa besi dan ditanam dengan kedalaman tertentu yang harus dirawat agar fungsinya tidak terganggu," katanya.
Pada musim hujan sekarang ini, lanjut dia, masyarakat perlu banyak melakukan program penghijauan, selain membuat lubang biopori.
"Tiap-tiap rumah buat resapan air tanah, termasuk air dari masjid atau musala yang digunakan untuk wudhu bisa dimasukkan ke tanah kembali dengan biopori," ujarnya.*
Baca juga: Wali Kota imbau warga Jakarta Utara buat biopori hadapi banjir
Baca juga: Program "biopori jumbo" Kota Tangerang berhasil atasi genangan
(AL)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Dengan membuat lubang biopori di sekitar rumah, bisa mencegah terjadinya bencana banjir saat musim hujan karena cukup ampuh mempercepat air hujan meresap ke tanah," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Provinsi Jateng Sarwa Pramana di Semarang, Senin.
Ia mengakui masih banyak masyarakat yang belum memanfaatkan lubang biopori yang mudah dibuat dan cukup bermanfaat mencegah ataupun mengurangi banjir.
Menurut dia, setiap kawasan pemukiman terutama perumahan yang penduduknya padat dan sistem drainasenya kurang baik, perlu membuat lubang-lubang biopori.
"Biopori juga bermanfaat untuk mengembalikan jumlah air tanah," ujarnya.
Sarwa menyebutkan untuk membuat lubang biopori cukup mudah dan bisa diletakkan di areal terbuka yang terkena air hujan secara langsung seperti di halaman rumah, sekitar tempat parkir, atau di bawah pohon.
"Bahan membuat lubang biopori yang dipakai juga tidak perlu mahal, cukup sisa pipa PVC atau pipa besi dan ditanam dengan kedalaman tertentu yang harus dirawat agar fungsinya tidak terganggu," katanya.
Pada musim hujan sekarang ini, lanjut dia, masyarakat perlu banyak melakukan program penghijauan, selain membuat lubang biopori.
"Tiap-tiap rumah buat resapan air tanah, termasuk air dari masjid atau musala yang digunakan untuk wudhu bisa dimasukkan ke tanah kembali dengan biopori," ujarnya.*
Baca juga: Wali Kota imbau warga Jakarta Utara buat biopori hadapi banjir
Baca juga: Program "biopori jumbo" Kota Tangerang berhasil atasi genangan
(AL)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018